jpnn.com, GRESIK - Sebagian besar calon jemaah haji (CJH) asal Gresik, Jatim membutuhkan pendampingan tenaga medis.
Dalam pemeriksaan kesehatan, sekitar 1.400 CJH tercatat dinyatakan istitaah dengan pendampingan. Mereka punya riwayat penyakit.
BACA JUGA: Ahli Waris Calon Jemaah Haji Minta Pergantian Nama
Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik mencatat hanya 895 orang dari 2.331 CJH yang dinyatakan masuk kategori istitaah.
Sementara itu, 1.433 CJH dinyatakan istitaah dengan pendampingan. Tiga CJH gagal berangkat karena sakit.
BACA JUGA: Sebanyak 69.522 Calon Jemaah Haji Telah Diberangkatkan
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Gresik dr Mukhibatul Khusna menjelaskan, CJH yang masuk kategori istitaah dengan pendampingan tidak hanya karena sakit.
Ada juga yang usianya memang sudah sangat lanjut. Termasuk CJH yang harus mengonsumsi obat. Jumlahnya cukup banyak.
BACA JUGA: Bandara Juanda Terbanyak Berangkatkan Jemaah Haji
''Namun, kebanyakan penyakit ringan,'' ucapnya.
Khusnah menyarankan mereka untuk membawa obat-obatan pribadi. Juga, vitamin. Konsumsi obat biasanya terkait cocok atau tidak.
Mantan kepala Puskesmas Sukomulyo itu menambahkan, setiap kloter akan disediakan obat-obatan dan tenaga medis.
Yakni, satu dokter dan dua perawat. Namun, tidak semua tenaga medis berasal dari Gresik.
Dari Kota Santri, tercatat hanya 11 petugas yang lolos seleksi Kementerian Kesehatan. Jumlah mereka belum mencukupi untuk kebutuhan lima kloter.
Selasa (7/8) waktu pemberangkatan kloter pertama. Kloter 63. Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Gresik Moh.
Zaeni mengatakan, pemberangkatan haji berlangsung pada 7-12 Agustus. (son/c15/roz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tujuh Orang Gagal Berangkat Haji
Redaktur & Reporter : Natalia