jpnn.com, JAKARTA - Ribuan honorer K2 (kategori dua) Kabupaten Banyuwangi punya cara berbeda melampiaskan kekecewaannya atas rekrutmen CPNS 2018. Mereka memilih melakukan salat duha dan istigasah bersama.
Ada satu keyakinan dari Koordinator Daerah (Korda) Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Banyuwangi Hj Anis Akhodiyah, hanya doa yang bisa membuka pintu hati Presiden Joko Widodo. Guru Agama di SMP negeri ini merasa aksi-aksi demo yang dilakukan tidak membawa hasil sehingga perlu dicari cara lain.
BACA JUGA: Ini Bocoran Visi Misi Jokowi dan Prabowo di Pilpres 2019
"Sebagai guru agama saya meminta anggota saya untuk menahan sabar dan bermunajat kepada Allah. Saya yakin hanya doa yang bisa mengubah hati seseorang," kata Anies kepada JPNN, Sabtu (15/9).
Sebagai seorang muslim, menurut Anies, tidak akan mungkin Jokowi menganiaya rakyatnya. Mungkin sebelumnya hati presiden belum terbuka. Namun, dengan kekuatan doa semua pasti terbuka.
BACA JUGA: Honorer K2 Siapkan Aksi Protes Saat Tes CPNS Umum
"Hanya Allah yang bisa membolak-balikkan hati presiden. Makanya kami berdoa kepada Allah memohon agar presiden terketuk hatinya," ucapnya.
Dia menyebutkan, salah duha dan istigasah yang dlakukan Kamis (13/9), mendapat respon luar biasa dari honorer K2. Sekitar 1500 orang mengikutinya. Aksi ini berlanjut dengan mengirimkan surat kepada presiden. Isinya adalah meminta agar presiden mengangkat honorer K2 menjadi PNS tanpa syarat.
BACA JUGA: Rieke Ungkap Komitmen Pak Menteri Selesaikan Honorer K2
"Usia saya sudah 51 tahun, tolong hargai kami yang tua. Kami tidak menolak rekrutmen CPNS tapi kami minta honorer K2 juga diperhatikan," tandasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ironis! Kepala Daerah Diseret Dukung Jokowi
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad