Ribuan Ikan di Pulau Seribu Lompat ke Darat, Kok Bisa?

Rabu, 21 Desember 2022 – 15:52 WIB
Potret ribuan ikan berlompatan ke pesisir pantai Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu, pada Senin (19/12). Foto: Instagram/jurnalwarga

jpnn.com, KEPULAUAN SERIBU - Sebuah video yang memperlihatkan ikan-ikan lompat ke pesisir pantai Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu viral di media sosial.

Video tersebut diunggah oleh akun @jurnalwarga di Instagram pada Senin (19/12) lalu.

BACA JUGA: RSUD Pasar Minggu jadi Rujukan Penanganan Kanker di Jakarta

Ribuan ekor ikan yang biasa disebut ikan tembang minyak atau temi ini berlompatan di pesisir pantai.

Ikan tersebut kemudian menjadi rebutan warga setempat yang mengumpulkan ikan sepuas hati dengan gratis.

BACA JUGA: SandiUno Fans Club Bantu Warga Pulau Seribu Punya Penghasilan dari Produk Lokal

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati menduga ikan-ikan tersebut berlompatan ke pesisir pantai lantaran adanya fenomena di laut.

"Biasanya terjadi saat kondisi curah hujan tinggi, kemudian siangnya panas. Nah, ada istilah kalau diperikanan itu upwelling," kata Eli saat dihubungi, Rabu (21/12).

BACA JUGA: Akpol 2010 Bagikan Seribu Paket Sembako kepada Nelayan dan Buruh Pelabuhan di Jakut

Upwelling merupakan fenomena yang terjadi akibat adanya perbedaan suhu cukup ekstrem di permukaan dan dasar laut.

Semakin terdorongnya massa air di permukaan, akan terjadi kekosongan sehingga diisi oleh massa air yang berada di lapisan bawahnya.

"Jadi endapan dasar laut itu naik ke atas, begitu lumpur naik ke atas kemudian ikan-ikan kecil berlompatan ke atas karena dia enggak mampu bersaing," jelasnya.

Menurut Eli, fenomena ini memang sering terjadi.

Ikan berlompatan ini sebelumnya juga pernah terjadi di utara Jakarta.

"Satu bulan lalu itu di tiga lokasi, Pantai Indah Kapuk di antaranya. Kemudian di Pulau Kelor dan Kecipir," tutur Eli

Dia menjelaskan bahwa fenomena upwelling ini memang cukup mempengaruhi kualitas air laut.

Dari pemeriksaan yang dilakukan Dinas KPKP terhadap peristiwa bulan lalu di tiga lokasi itu, diketahui ada perubahan kualitas air laut.

"Kualitas airnya memang ada yang tinggi, yaitu (Asam) Nitrit dan pH (tingkat keasaman)," tutupnya. (mcr4/jpnn)


Redaktur : Dedi Yondra
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler