jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah korban kasus dugaan penipuan berkedok kasus robot trading DNA Pro terus bertambah.
Kali ini ada sebanyak 3.894 orang yang tergabung dalam Paguyuban 007 menyambangi Polda Metro Jaya, Jumat (22/4).
BACA JUGA: Dapat Honor Manggung Dari DNA Pro, Nowela Auparay: Saya Akan Mengembalikan yang Bukan Milik Saya
Kedatangan mereka untuk melaporkan petinggi DNA Pro atas kasus penipuan.
Laporan tersebut sudah diterima dan teregister dengan nomor STTLP/B/2086/IV/2022/SPKT Polda Metro Jaya tertanggal 22 April 2022.
BACA JUGA: Ivan Gunawan Hingga Rizky Billar Kembalikan Uang Dari DNA Pro, Artis Lainnya?
Total ada tiga petinggi DNA Pro yang dilaporkan, yakni Fauzi alias Daniel Zii, Eliazar Daniel Piri alias Daniel Abe dan jajaran manajemen PT Digital Net Aset (PT DNA Pro Akademi).
Ketiganya diduga melakukan tindak pidana penipuan dan penggelapan sebagaimana diatur dalam Pasal 378 KUHP dan atau Pasal 372 KUHP, dan atau Pasal 3,4,5 UU Nomor 8 tahun 2010 tentang tindak pidana pencucian uang (TPPU).
BACA JUGA: Ternyata Ini Keterlibatan Rossa Hingga Nowela dalam Kasus DNA Pro
Ribuan korban itu diwakili oleh kuasa hukum mereka, yakni Yasmin Muntaz bekerja sama dengan kantor hukum Imran Muntaz and Co (IMCO).
"Pelaporan sedianya dilakukan pada Jumat siang, tetapi karena jumlah member bertambah, sehingga tertunda malam hari," kata Yasmin dalam keterangannya, Minggu, (24/4).
Yasmin mengaku kliennya mengalami kerugian dengan mencapai Rp 565 miliar.
Menurut Yasmin, ada 7.000 orang member yang menjadi korban tergabung dalam paguyuban itu. Namun, tak semua member melapor.
"Pelaporan terhadap manajemen DNA Pro Akademi itu adalah yang terbesar sejauh ini, baik dari jumlah pelapor maupun dari total nilai klaim kerugian," kata Yasmin.
Yasmin berharap pemerintah menjadikan kasus ini sebagai perhatian nasional.
Sebab, lanjut dia, sudah banyak orang menjadi korban. Dia juga mendesak polisi segera menangkap para pelaku.
Yasmin juga meminta pemerintah harus bertindak tegas, yakni dengan segera menghentikan kegiatan operasional perusahaan trading.
"Langsung meminta pertanggungjawaban manajemen terhadap member. Bukan hanya sebatas memblokir situs web saja," pungkas Yasmin. (cr3/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nowela Diperiksa Perkara DNA Pro, Ternyata Begini Keterkaitannya
Redaktur : Elfany Kurniawan
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama