jpnn.com, JAKARTA - Ribuan guru lulus passing grade (PG) tanpa formasi PPPK 2021/2022 yang mengajar mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (PKWU) terancam tidak terakomodir lagi.
Pasalnya, formasi PPPK guru 2023 untuk mata pelajaran PKWU sangat terbatas.
BACA JUGA: 20 Mapel di Seleksi PPPK Guru 2022 Minim Peminat, 64.177 Formasi tak TerserapÂ
"Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) bilang guru bahasa Inggris dan PKWU berlebih sehingga tidak ada kuota lagi di sekolah -sekolah," kata Ketum Forum Guru Honorer Negeri Lulus Passing Grade Seluruh Indonesia (FGHNLPSI) Heti Kustrianingsih kepada JPNN.com, Minggu (21/5).
Untuk bahasa Inggris, lanjutnya, Kemendikbudristek tengah merumuskan regulasi linieritas menjadi guru kelas SD sesuai ketentuan Kurikulum Merdeka.
BACA JUGA: 2.500 Tenaga Kesehatan Honorer Daerah Ini Diajukan Diangkat jadi PPPK 2023
Sebaliknya untuk PKWU malah tidak mendapatkan kebijakan serupa, sehingga merugikan guru honorer.
Fakta tersebut kata Heti, menimbulkan keresahan seluruh guru lulus PG yang notabene adalah prioritas satu (P1) mapel PKWU. Mereka harus turun prioritas, menanggalkan status P1 dan bersaing dengan pelamar lainnya.
"P1 PKWU berlebih bukan kesalahan guru honorer," ujarnya.
Dia mengingatkan pemerintah bahwa pada seleksi PPPK 2021 aturan yang dibuat tidak melihat mapel apa pun.
Semua guru honorer dipersilakan mendaftar, bahkan yang di daerahnya tidak membuka formasi pun boleh.
Setelah seleksi dilakukan ternyata sebanyak 193.954 guru lulus PG tidak mendapatkan formasi PPPK 2021 dan dijanjikan diprioritaskan di 2022.
Kini, setelah selesai seleksi PPPK 2022 ternyata masih terdapat 62.645 guru lulus PG tidak dapat formasi lagi. Mereka dijanjikan dituntaskan di PPPK guru 2023.
"Mau sampai kapan kami akan dituntaskan, apalagi sudah ada informasi PKWU tidak bisa terakomodasi semua. Saya kaget karena awalnya berpikir aman-aman saja," ucap Heti.
Heti menyarankan Kemendikbudristek memetakan kembali formasinya sesuai ijazah P1. Kalau memang bisa lintas jenjang itu akan membantu.
Contohnya, guru PKWU bisa mengajar mapel Produk Kreatif dan Kewirausahaan (PKK) di SMK.
Dia menegaskan guru mapel PKWU terbanyak di jenjang SMA. Heti berharap program linieritas bisa diberlakukan juga untuk PKWU.
"Regulasi yang buat kan pemerintah. P1 juga lahir karena regulasi pemerintah. Kami berharap 62.645 P1 bisa tuntas di PPPK guru 2023," pungkas Heti Kustrianingsih. (esy/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Mesyia Muhammad