Ribuan Pekerja Migran akan Kembali ke Jateng, Pak Ganjar Beri Persyaratan Khusus

Senin, 18 Mei 2020 – 16:31 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat meninjau Bandara Internasioal Ahmad Yani Semarang. Foto: Foto: Instagram

jpnn.com, SEMARANG - Gelombang kepulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang telah selesai kontrak kerja maupun cuti ke Jawa Tengah via jalur udara mulai terjadi saat ini.

Ratusan PMI tersebut akan mendarat di Jateng melalui Bandara Ahmad Yani Semarang mulai hari ini, Senin (18/5) hingga 23 Mei mendatang.

BACA JUGA: Ganjar Borong 3 juta Masker Hasil Produksi Warga Jateng

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan sudah mendapat laporan terkait rencana kepulangan para PMI asal Jateng itu.

Dia memastikan, protokol kesehatan sudah disiapkan secara ketat untuk menyambut para diaspora itu saat tiba di Jateng.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Ganjar Marah, Pak Jokowi Mengeluh, Anisa Prank di RS Pura-pura jadi Pasien Corona

"Tadi pagi saya dapat laporan, ada 57 PMI dari Malaysia yang tiba di Bandara Ahmad Yani Semarang. Semuanya sudah diperiksa kesehatannya saat tiba di bandara, dilakukan rapid test dan dibawa ke BPSDM Jateng untuk karantina," kata Ganjar.

Dari informasi yang didapatkannya, kepulangan para PMI ke Jateng itu akan terjadi setiap hari.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Wajib Dibaca PNS, Kabar Gembira untuk Honorer, Gubernur Gorontalo Pusing

Misalnya dari Kuala Lumpur, mulai 18-23 Mei tiap hari akan ada penerbangan yang membawa para PMI Jateng.

Rinciannya, pada 18 Mei sebanyak 158 orang. Kemudian pada 19 Mei akan ada 135 orang.

Selanjutnya pada 20 Mei ada 140 orang. Disusul 21 Mei sebanyak 114 orang dan 22 Mei sebanyak 106 orang. Terakhir 23 Mei sebanyak 94 orang.

"Itu data yang dikirimkan pihak sana, tapi realisasinya beda. Mungkin ada yang tidak berangkat dan sebagainya. Meski begitu, dengan data yang dikirim tersebut, kami jauh lebih siap," terangnya.

Nantinya, lanjut Ganjar, semua PMI yang tiba di Jateng akan langsung dibawa ke gedung BPSDM Jateng di Srondol Kota Semarang untuk dikarantina.

Di gedung milik Pemprov Jateng itu, para PMI akan dikarantina selama 2-3 hari, sambil menunggu jemputan dari kabupaten/kota masing-masing.

Selama di BPSDM, para PMI tersebut akan dicek kesehatannya secara berkala, menjalani rapid test dan penerapan protokol kesehatan.

Para PMI yang sehat akan dipisahkan dengan yang menunjukkan reaksi saat pemeriksaan rapid test berlangsung.

"Kami siapkan ruangan cukup banyak, mereka akan kami pisahkan mana yang sudah rapid test, mana yang reaktif, agar saat dijemput kabupaten/kota bisa dilakukan tindakan tertentu. Kami harap semuanya sehat," tegasnya.

Tak hanya dari udara, sejumlah PMI asal Jateng yang bekerja di beberapa negara juga ada yang pulang via transportasi jalur laut.

Di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang misalnya, sudah ada 21 orang yang mudik.

"Skemanya sama, kami terapkan protokol kesehatan yang ketat. Ada penjagaan juga di Pelabuhan, ada dari Disnaker, Pemkot, KKP dan lainnya. Semua mengikuti standar yang sudah ditetapkan," tegasnya.

Ganjar menjelaskan, sebelum gelombang kepulangan hari ini, Pemprov Jateng sudah memiliki data PMI yang sudah berada di Jawa Tengah.

Sampai 14 Mei 2020, sudah ada 1.124 PMI asal Jateng yang mudik menggunakan jalur udara dan turun di Bandara Soekarno Hatta Jakarta.

Selain itu, ada pula PMI yang mudik melalui lintas batas negara sebanyak 59 orang dan pelabuhan Tanjung Emas Semarang 21 orang.

"Juga Jumat lalu, ada 69 repatriasi dari Dili Timor Leste, sudah mendarat di Bandara Juanda. Mereka sudah rapid test dan sudah kami siapkan tiga bus untuk membawa mereka ke Jateng," imbuhnya.

Ganjar menegaskan, semua PMI yang pulang ke Jateng harus menjalani karantina minimal 14 hari.

Untuk itu, dia meminta pemerintah kabupaten/kota untuk menyiapkan kebutuhan karantina itu.

"Semua harus karantina minimal 14 hari di tempat masing-masing. kabupaten/kota hingga desa wajib menyiapkan tempat karantina itu agar semua aman," pungkasnya. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler