Ribuan Pelayat Antar Kiai Sahal

Sabtu, 25 Januari 2014 – 05:20 WIB

PATI - Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) Kiai Sahal Mahfudz tutup usia, Jumat  (24/1) dini hari. Dalam pemakamannya, ribuan pelayat dari berbagai pelosok daerah turut mengiringi hingga tempat persemanyaman terakhir di kompleks Makam Syekh Ahmad Al-Mutamakkinkemarin sekitar pukul 09.00.
 
Sebelumnya, jenazah almarhum disalatkan di musala kompleks Pondok Pesantren Maslakul Huda di Desa Kajen, Kecamatan Margoyoso, yang berjarak sekitar 200 meter dari kompleks makam. Para santri, tokoh ulama, dan muspida turut serta dalam suasana duka tersebut.
 
Ribuan pelayat tampak berjubel mulai dari tempat disalatkan hingga kompleks Makam Al-Mutamakkin. Banyak pula yang telah menunggu di dalam makam. Sekitar pukul 09.25, rombongan jenazah akhirnya tiba di depan pintu makam.
 
Banyak dari pelayat yang ingin sekadar menyentuh penutup keranda maupun ikut membantu menaikkan keranda menaiki tangga menuju makam. Saat itu, petugas keamanan yang berjaga-jaga pun bekerja ekstra menjaga para pelayat yang berebut menyentuh penutup keranda itu. Diiringi salawat dan tangis, suasana haru pun menyelimuti kompleks makam tersebut.
 
Ribuan pelayat sendiri sudah datang sejak pagi hari. Guyuran hujan yang mewarnai prosesi pemakaman pun tidak menyurutkan para pelayat untuk mengantarkan salah satu sesepuh NU ini.
 
Habib Abdullah Al-Aidid yang memimpin doa mengingatkan para pelayat untuk tidak perlu merasa sangat kehilangan. Karena, kematian almarhum sudah menjadi catatan Allah. "Siapa yang meninggal hari Jumat, akhiratnya akan bagus dan dijauhkan dari siksa kubur," katanya.
 
Setelah berdoa, para pelayat yang sejak pagi menunggu di luar kompleks makam akhirnya bisa masuk ke makam Kiai Sahal Mahfudz setelah pintu masuk dibuka untuk umum.
 
Sejumlah pejabat di Pati pun, turut mengantarkan ke pemakaman, seperti Bupati Pati Haryanto, wakil bupati Budiyono, Kapolres Pati AKBP Bakharuddin Muhammad Syah, dan Kodim Pati/0718 Letkol Inf Hery Setiono.
 
Kiai Sahal Mahfudz sendiri dikenal sebagai rujukan masyarakat. Kini, sosoknya akan sulit ditemui. Kepergian sang kiai karismatik tersebut menjadi duka bagi negeri ini. "Dengan meninggalnya beliau (KH Sahal Mahfudz), saya sangat kehilangan. Warga lainnya juga pasti mengalami perasaan yang sama. Untuk mendapatkan pengganti sosok seperti beliau juga sulit," ujar salah satu murid kiai karismatik tersebut M. Faridu Ashrih kemarin. (sya/lil)

BACA JUGA: Kediaman Anas Diintai Pesawat Tanpa Awak

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Kronologi Penembakan TNI di Papua


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler