KUTACANE – Ribuan PNS dari berbagai Instansi di Kabupaten Aceh Tenggara (Agara), Sabtu (14/7) menyerang Kantor Bupati menuntut pembayaran gaji ke 13 mereka. Kecewa aspirasi mereka tak mendapat tanggapan serius, ribuan PNS ini membakar baju dinas mereka.
“Tolonglah beri penjelasan, jangan sampai kami anarkis. Pasalnya kami ini kelaparan. Anak kami butuh biaya sekolah,” teriak Saharudin salah seorang orator sempat mengejar Setdakab Drs H Hasanuddin Darjo,MM.
Bupati Aceh Tenggara H Hasanuddin B menemui pendemo awalnya meminta agar menunjuk lima orang perwakilan untuk membicarakan masalah pembayaran gaji ke 13,namun pendemo menolak untuk masuk sebagai perwakilan kedalam ruangan Bupati seraya meminta agar Bupati memberikan jawaban di hadapan mereka semua.
Dengan pengawalan ketat dari aparat kepolisian mengelilingi Bupati Agara sangat rapat . H Hasanuddin B berjanji akan menyelesaikan pembayaran gaji ke 13 paling lambat pada Jumat pecan depan atau tanggal 20 Juli mendatang.
Menerima jawaban Bupati ini, pendemo spontan menyambut dengan teriakan kecewa. PNS ingin pembayaran gaji ke 13 secepatnya. Situasi kemudan tidak terkendali hingga terdengar teriakan nyaring lempar…lempar…lempar…mulai dari pendemo. Petugas keamanan langsung menggiring Bupati Agara kembali kedalam ruangannya.
Sementara Setdakab Drs H Hasanuddin Darjo,MM diteriaki pendemo sebagai salah seorang pelaku money politik menghabiskan hak PNS, sempat tertangkap tangan warga sehari menjelang Pemilukada, dengan sangat grogi dan wajah pucat pasi dan terbata-bata mengatakan, jawaban Bupati merupakan jawabannya juga, seraya berlalu dikawal kepolisian.
Bakar Baju Dinas
Usai berunjuk rasa di Kantor Bupati ratusan pengunjuk rasa kemudian menuju Kantor Dinas Pengelola Keuangan dan Kekayaan Daerah (PKKD) guna menemui Kadis mempertanyakan masalah gaji ke 13 mereka.
Ratusan pendemo ini kemudian mensweeping seluruh ruangan di kantor ini bermaksud mencari Kadis Keuangan Drs Suhailudin,MM namun tak menemukannya. Pendemo melihat mobil Kadis Keuangan di depan Kantor DPKKD dan hendak bergerak pergi langsung dihadang pendemo.
Akibat dikelilingi pendemo semakin banyak,supir Kadis Keuangan juga berupaya untuk turun menyelamatkan diri. Tiba-tiba, brrrraaaakkkk……,suara benturan terdengar menghantam pintu samping kanan serta bagian kap mobil. Ketika turun dari mobil seorang pendemo langsung mendaratkan bogem mentahnya kepada supir Kadis keuangan hingga terjatuh.
Aparat kepolisian yang berjaga-jaga dengan sigap melakukan pengamanan dan berhasil mengeluarkan supir Kadis keuangan dari kerumunan massa,massa yang sudah terlihat beringas akhirnya mengempeskan empat ban mobil Kadis Keuangan kijang Innova plat merah BL 177 HB.
PNS dengan wajah beringas terus merangsek masuk dan akhirnya satu persatu membuka pakaian dinas mereka di depan Kantor Bupati memang berdampingan dengan Kantor DPKKD lalu mulai membakar baju tersebut. Merela meneriakan pakaian dinas tersebut sudah tidak berarti lagi dan mereka siap untuk dipecat jika tidak menerima gaji ke 13 mereka.
Pendemo juga berjanji akan kembali dengan gelombang massa yang lebih besar pada hari Senin jika gaji ke 13 mereka tetap tidak dibayarkan,”Kami terus akan melakukan demo hingga kami dipecat juga sudah siap untuk menuntut hak kami,”tegas Rasidun,salah seorang PNS yang membakar baju Dinasnya. (amn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sidang Vonis Kasus Korupsi Dana Hibah Ditunda
Redaktur : Tim Redaksi