PANGKALPINANG - Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) merupakan provinsi baru dengan jumlah penduduk yang relatif kecil, yakni hanya 1,2 juta jiwa. Namun untuk masalah narkoba di Babel tergolong cukup tinggi. Saat ini diindikasikan ada sekitar 9.000 jiwa di Babel sebagai pecandu narkoba. Bahkan, berdasarkan data, saat ini hampir 2/3 narapidana di Babel tersandung kasus narkoba.
Melihat dari data tersebut, Kepala BNNP Babel, Kombes Pol Rudy tranggono menegaskan bahwa masalah narkoba di Babel saat ini merupakan masalah yang sangat serius.
"Dari data, kita bisa menyimpulkan bahwa dari 300 jiwa maka ada 1 orang pecandu narkoba dan ini termasuk tinggi. Oleh karena itu sangat pentingnya peran serta masyarakat dalam membantu aparat memberantas narkoba di Babel ini," katanya.
Rudy juga menjelaskan bahwa berdasarkan analisanya lokasi penggunaan narkoba kebanyakan melakukan di kost-kostan. "Kos-kosan itu mereka nilai lebih aman dan bisa terhindar dari pantauan aparat dan razia petugas. Dulu di Babel sempat ada tempat pembuatan narkoba, namun sekarang ini sudah tidak ada lagi," jelasnya.
Rudy juga menjelaskan bahwa masuknya narkoba tersebut adalah dari pelabuhan yang ada di Babel. "Di Babel narkoba yang sering di konsumsi adalah ganja dan shabu," bebernya.
Oleh karena itu, Rudy kembali menghimbau masyarakat agar dapat membantu dalam pemberantasan narkoba. "Kita dan Polri akan terus mengungkap kasus narkoba di Babel, namun kita mengharapkan peran serta masyarakat dalam membantu aparat membarantas narkoba," pungkasnya. (lay)
Melihat dari data tersebut, Kepala BNNP Babel, Kombes Pol Rudy tranggono menegaskan bahwa masalah narkoba di Babel saat ini merupakan masalah yang sangat serius.
"Dari data, kita bisa menyimpulkan bahwa dari 300 jiwa maka ada 1 orang pecandu narkoba dan ini termasuk tinggi. Oleh karena itu sangat pentingnya peran serta masyarakat dalam membantu aparat memberantas narkoba di Babel ini," katanya.
Rudy juga menjelaskan bahwa berdasarkan analisanya lokasi penggunaan narkoba kebanyakan melakukan di kost-kostan. "Kos-kosan itu mereka nilai lebih aman dan bisa terhindar dari pantauan aparat dan razia petugas. Dulu di Babel sempat ada tempat pembuatan narkoba, namun sekarang ini sudah tidak ada lagi," jelasnya.
Rudy juga menjelaskan bahwa masuknya narkoba tersebut adalah dari pelabuhan yang ada di Babel. "Di Babel narkoba yang sering di konsumsi adalah ganja dan shabu," bebernya.
Oleh karena itu, Rudy kembali menghimbau masyarakat agar dapat membantu dalam pemberantasan narkoba. "Kita dan Polri akan terus mengungkap kasus narkoba di Babel, namun kita mengharapkan peran serta masyarakat dalam membantu aparat membarantas narkoba," pungkasnya. (lay)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cuaca Ekstrim, Kapal Berlabuh Darurat
Redaktur : Tim Redaksi