Ribuan Warga Mempawah Bakar Pemukiman Gafatar

Rabu, 20 Januari 2016 – 05:26 WIB
Suasana di camp atau pemukiman Gafatar di Mempawah Timur yang sengaja dibakar oleh warga untuk mengusir mereka. FOTO: Rakyat Kalbar

jpnn.com - MEMPAWAH- Warga di Kabupaten Memapawah terus meluapkan emosinya dan meminta warga pendatang yang dulunya tergabung di Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) meninggalkan pemukimanya. Setelah sebelumnya membakar mobil eks warga Gafatar, warga juga membakar tempat kelompok organisasi terlarang itu bermukim, di camp Moton, Mempawah Timur, Kalbar.

Emosi itu terlihat ketika ribuan warga Mempawah berikatkan kain kuning di kepalanya memadati camp Moton. Aparat gabungan polisi dan TNI mencoba menghalau warga, agar tidak masuk dalam kawasan camp tersebut. 

BACA JUGA: Pencuri Alat Pembangkit Listrik Rp 7 M Tertangkap, Ternyata...

Warga tak gentar, mereka semakin bersemangat untuk terus merengsek ke pemukiman Gafatar di camp Moton. Emosi warga itu dipicu karena orang-orang yang mengaku bukan Gafatar lagi itu tak kunjung pergi dari Mempawah.

Bupati Mempawah, Ria Norsan, yang datang ke lokasi juga tak mampu meredakan amarah warga. Di hadapan kepala daerah itu, warga kemudian membakar camp Moton tempat tingga Gafatar.

BACA JUGA: Pipa Gas PT Dover Meledak, Warga Keluhkan Bau...

Melihat warga Gafatar berhamburan menyelamatkan diri dari amukan api yang membakar tempat tinggalnya, terlihat Bupati Ria Norsan sibuk menghubungi jajarannya. Dia memarahi jajarannya itu karena lambat membawa bus untuk mengangkut warga Gafatar. 

Sementara warga Mempawah semakain ramai masuk ke camp Moton, mereka menghancurkan dinding rumah yang terbuat dari papan kayu.

BACA JUGA: Sultan Pendukung Bung Karno Punya Pesan Khusus untuk PDIP

Warga yang semakin beringas memporakporandakan perkampungan Gafatar. Siang itu hujan deras, terdengar jeritan tangis ibu dan anaknya yang tersudut di ujung camp, sembari menanti bus untuk mengevakuasi warga Gafatar yang tak kunjung tiba.

Situasi semakin mencekam. Sekitar pukul 15.00, warga membakar satu per satu bangunan warga eks Gafatar. Tak satu pun bangunan yang tersisa. Bahkan koper beserta kardus berisikan pakaian tak sempat diselamatkan warga eks Gafatar. Mereka tersudut dengan penuh tangisan ketakutan sambil menyelamatkan diri.

Sekitar pukul 16.00, bus pengangkut warga eks Gafatar tiba di lokasi camp Moton. Dibantu TNI dan polisi, mereka diarahkan menaiki bus.

Kapolres Mempawah AKBP Suharjimantoro berupaya menenangkan emosi warga Mempawah yang semakin memuncak  “Jangan diapa-apakan, mereka anak-anak kecil, kasian mereka,” teriak Kapolres Suharjimantoro di bawah guyuran hujan, mencoba melindungi barisan ibu-ibu dan anak kecil yang menunggu dievakuasi.

Dari pantauan Rakyat Kalbar (grup JPNN), Warga eks Gafatar yang dievakuasi, mulai dibariskan pimpinan kelompoknya, dikawal TNI dan polisi. Ibu-ibu dan anak-anak disuruh menaiki bus terlebih dahulu. 

Tangisan dan jeritan anak-anak kecil, bahkan balita maupun wanita paruh baya dalam keadaan hamil tua. Seorang ibu yang menggendong balita yang diperkirakan masih berumur bulanan, mencoba menutupi bayinya yang basah kuyub diterjang hujan, sambil memegang anak perempuan ditangan kirinya. 

Anak perempuannya itu menangis ketakutan. “Ibuuu, takut, ibu takut,” teriak anak perempuannya yang terus dipegang erat ibunya sambil berjalan menuju bus.

“Subhanallah, kasian anak-anak kecil itu bang,” teriak salah seorang jurnalis yang sedang merekam kejadian mencekam tersebut sambil diguyur hujan.

“Jangan, jangan. Itu ibu-ibu dan anak kecil, jangan dipukul, kasian mereka,” teriak seorang warga Mempawah yang ikut membubarkan eks Gafatar. Meskipun berlangsung tegang, namun warga eks Gafatar tidak ada yang dianiaya secara fisik. 

Usai dari camp Moton, warga Mempawah berpindah ke camp Gafatar di Desa Pasir, Mempawah Hilir sekitar pukul 18.00. Walau pun diguyur hujan, mereka tetap melanjutkan aksinya mengusir organisasi terlarang itu.

Warga eks Gafatar di camp Desa Pasir diperkirakan berjumlah 90 Kepala Keluarga (KK). Mereka mayoritas berasal dari Yogyakarta. Warga langsung membakar camp mereka selepas magrib. 

Tak berselang lama dari aksi pembakaran camp eks Gafatar di Desa Pasir, bus evakuasi pun tiba di lokasi. Warga eks Gafatar disuruh naik bus dan diminta meninggalkan Mempawah. (rakyatkalbar/dkk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mau Tahu Apa Pendapat Ahok Tentang BPJS? Klik Nih...


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler