jpnn.com, JAKARTA - FIFA menyampaikan belangsungkawa atas wafatnya legenda tim nasional Indonesia Ricky Yacobi.
Ucapan belasungkawa disampaikan langsung oleh Presiden FIFA Gianni Infantino.
BACA JUGA: Liga Champions: PSG Unggul, Namun Poinnya Sama Dengan RB Leipzig
Dikutip dari laman resmi PSSI di Jakarta, pernyataan itu diutarakan FIFA melalui surat resmi yang ditujukan kepada PSSI.
"Saya ingin mengucapakan ungkapan turut berduka cita yang mendalam atas kepergian mantan pemain timnas dan legenda sepak bola Indonesia Ricky Yacobi. Kata-kata rasanya tak cukup untuk mengungkapkan kesedihan atas kehilangan ini," ujar Infantino.
BACA JUGA: Ini Dia Penyelamat Juventus Lolos 16 Besar Liga Champions, Bukan Ronaldo!
Dia melanjutkan, FIFA mengapresiasi semua pencapaian Ricky selama berkiprah di lapangan hijau.
FIFA menyebut bahwa Ricky Yacobi merupakan pemain Indonesia paling menonjol di era 1980-an.
BACA JUGA: Liga Champions: MU Beringas Hajar Basaksehir
Legenda timnas yang meninggal pada umur 57 tahun itu juga dinilai FIFA sebagai penyerang subur yang pribadinya sulit dilupakan.
"Peninggalan dan pencapaian yang sudah dia raih, khususnya tentang kepribadian, popularitas, kepemimpinan dan kualitasnya sebagai manusia secara utuh tidak akan pernah bisa dilupakan. Dia akan selalu dirindukan," tutur Infantino.
FIFA pun mengenang Ricky Yacobi sebagai kapten timnas Indonesia pada lebih dari 30 pertandingan.
Ricky pun dicatat pernah memperkuat klub PSMS, Arseto Solo dan klub Jepang Matsushita FC.
Tidak lupa, Gianni Infantino turut menyuntikkan semangat dan penghiburan kepada keluarga dan orang-orang dekat Ricky Yacobi.
"Mewakili komunitas sepak bola internasional, saya turut bersimpati amat dalam untuk PSSI, keluarga Ricky, teman-teman dan orang-orang terkasih yang ditinggalkan."
"Kami akan selalu bersama kalian. Kami berharap semua kenangan dan kata-kata penyemangat akan membantu untuk memberikan kedamaian dan penghiburan di masa-masa sulit saat ini," kata pria kelahiran Swiss tersebut.
Ricky Yacobi mengembuskan napas terakhirnya pada Sabtu (21/11), diduga akibat serangan jantung ketika sedang bermain sepak bola di Lapangan ABC Gelora Bung Karno, Jakarta.(Antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang