jpnn.com - JAKARTA-- Musyawarah Nasional (Munas) ke-XIX Pengurus Pusat Persatuan Tinju Amatir Indonesia (PP Pertina) di kawasan Hayam Wuruk, Jakarta, Minggu (24/4) siang berjalan ricuh. Sebanyak 16 pengprov menyatakan walkout dari prosesi pra Pemilihan Ketua Umum untuk Periode 2016-2020.
Ricuh dimulai saat pimpinan sidang membacakan nama-nama peserta Munas yang sekaligus menjadi pemilik suara untuk pemilihan. Saat nama pengprov Bali dan Sulawesi Utara disebut, sontak perwakilan Pengprov Sumbar dan Maluku angkat suara.
BACA JUGA: ISC B Kick Off di Solo, Partai Pembukaannya...
"Sidang pleno memutuskan Pengprov yang bermasalah tidak ikut dalam pemilihan, tapi kenapa sekarang disebutkan oleh pimpinan Komisi. Komisi kedudukannya di bawah pleno, Munas harus fair, jangan asal," kata V.Saimima, Sekretaris Pengprov Pertina Maluku.
Menurut Ketua Umum Pengprov Pertina Bangka Belitung, Amir La Ode, pimpinan sidang terkesan akan memberikan dukungan kepada salah satu calon, Jhony Asadoma.
BACA JUGA: Catat Sejarah! Dua Atlet Dayung Indonesia Lolos Olimpiade 2016
"Kami 16 Pengprov menyatakan walkout dari Munas. Ini Munas telah melenceng dari AD/ART. Ada aroma pemenangan calon tertentu, sampai AD/ART Pertina diinjak-injak. Harusnya Munas ini dilakukan dengan jujur, baik, dan benar, untuk memajukan Pertina, tidak seperti ini," tegasnya.
Saat ini, 16 Pengprov masih melakukan rapat tersendiri untuk memutuskan langkah lanjutan. Sementara itu, 18 Pengprov sisanya, masih melanjutkan proses pemilihan Ketua Umum PP Pertina. (dkk/jpnn)
BACA JUGA: Portland Paksa Clippers Bertekuk Lutut
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jersey Baru Klub ISC, Berharap Sokongan Sponsor
Redaktur : Tim Redaksi