jpnn.com, SURABAYA - Video yang memperlihatkan kericuhan di pos penyekatan di Jembatan Suramadu sisi Surabaya, Jatim, viral di media sosial, Jumat (18/6).
Kericuhan diduga dipicu ketidaksabaran warga saat antre untuk menjalani swab test.
BACA JUGA: Wahai Warga Surabaya yang Kabur dari Pos Penyekatan Suramadu, Anda Belum Aman
Mengantisipasi agar kericuhan tidak terulang lagi, Polda Jatim berencana menambah personel di sana untuk memperketat pengamanan.
Wakapolda Jatim Brigjen Slamet Hadi Supraptoyo mengatakan, pihaknya melakukan evaluasi setelah kejadian itu. "Tentunya evaluasi bagi kami untuk perbaikan ke depan," kata dia, Jumat (18/6).
Slamet menuturkan, posko penyekatan Suramadu yang didirikan bertujuan menjaga keselamatan warga Madura dan Surabaya, mengingat jumlah kasus di Bangkalan terus meningkat.
Pemerintah juga terus berkoordinasi mengenai strategi penanganan Covid-19 di Surabaya agar tak menyebar, baik di Madura maupun Surabaya.
"Tolong, kita bersama-sama menahan diri, apa yang dilakukan rekan-rekan TNI-Polri dan Dinkes semata-mata panggilan jiwa untuk menyelamatkan masyarakat, khususnya di Jatim," tutur dia.
Dia tak menampik bahwa ada kekurangan dalam pelaksanaan penyekatan di Suramadu. Seperti warga yang memiliki keperluan mendesak, tak bisa menunggu lama.
Hal itu membuat pengendara yang terburu-terburu harus merebut paksa KTP yang dibawa petugas. Slamet mengimbau agar masyarakat bisa tetap tertib dan bersabar.
"Kalau ada keperluan mendesak bisa langsung disampaikan ke petugas. Sehingga tidak ada lagi masyarakat yang berebut dan membuat riuh," ujar Slamet. (mcr12/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
BACA JUGA: Puluhan Pengendara Mengamuk dan Merusak Fasilitas di Pos Penyekatan Suramadu, Ya Ampun
BACA JUGA: Imbauan Dokter Tirta untuk Rakyat Indonesia, Tolong Jangan Disepelekan
Redaktur & Reporter : Arry Saputra