Puluhan Pengendara Mengamuk dan Merusak Fasilitas di Pos Penyekatan Suramadu, Ya Ampun

Jumat, 18 Juni 2021 – 14:00 WIB
Meja, kursi, hingga kertas berserakan setelah pengendara mengamuk di pos penyekatan Jembatan Suramadu, Jumat (18/6). Foto: Tangkapan layar video beredar di WhatsApp

jpnn.com, SURABAYA - Rekaman video puluhan pengendara dari arah Madura mengamuk dan melakukan perusakan di pos penyekatan Jembatan Suramadu beredar di WhatsApp pada Jumat (18/6).

Dalam video viral itu, tampak sejumlah pengendara terlibat aksi dorong serta meneriaki petugas.

BACA JUGA: 557 Orang Kabur dari Pos Penyekatan Jembatan Suramadu, Siap-siap Saja

Mereka sampai merebut KTP yang dibawa petugas untuk pendataan. Suasananya menegangkan. Meja dan kursi serta kertas berserakan.

Petugas yang mengenakan APD akhirnya memilih menjauh dari pengendara demi menyelamatkan diri dan peralatan swab test dari amukan warga.

BACA JUGA: Mantan Ketua PGRI: Guru Honorer K2 Cukup Wawancara untuk Lulus PPPK 2021

Petugas Satpol PP, Polri, dan TNI mencoba menenangkan warga namun tetap saja kewalahan. Sejumlah peralatan di pos penyekatan Jembatan Suramadu itu pun rusak.

Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya AKBP Ganis Setyaningrum membenarkan kejadian di video itu. Peristiwa tersebut terjadi mulai pukul 02.00 WIB, Jumat.

BACA JUGA: Peserta Menduga Ada Kejanggalan dalam Tes Bintara Polri

"Pagi ini volume kandaraan tidak seperti biasanya, khususnya roda dua," kata dia saat dikonfirmasi.

Menurut Ganis, kericuhan itu terjadi karena pengendara terburu-terburu untuk bekerja di Surabaya tidak sabar untuk segera dilayani.

"Masyarakat penginnya cepat dilayani, tidak sabar, buru-buru sehingga terjadi mis," ujarnya.

Setelah kericuhan itu, aparat yang ada di lapangan segera mengurai kepadatan dan pelayanan bisa kembali normal.

Ganis juga memastikan peristiwa itu tak sampai merusak material atau adanya korban terluka.

"Dampak tidak ada kerugian material maupun kerugian jiwa," ucap dia.

Namun, akibat kejadian itu sejumlah pengendara yang melintas tidak menjalani tes usap.

"Kami tidak menjamin dia sehat atau tidak," katanya.

Ganis berharap masyarakat bisa mengerti bahwa penyekatan itu demi kebaikan bersama. Apalagi varian baru Covid-19 B16172 sudah ditemukan di Bangkalan.

"Kami berharap masyarakat kooperatif mengikuti prosedur yang ada di pos penyekatan dan tetap bersabar," pungkas Ganis. (mcr12/jpnn)


Redaktur & Reporter : Arry Saputra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler