Tak hanya pimpinan sidang yang meninggalkan arena Musda, salah satu kandidat Ketua DPD PD Jabar, Irfan Suryanagara beserta 11 DPC pendukungnya juga lenyap dari arena Muda. Kepergian peserta sidang ini tanpa konfirmasi jelas kepada panitia atau organizing committee (OC). Walhasil, sidang yang sedianya membahas tata tertib pemilihan pun kacau dan meleset dari jadwal.
"Kami (OC) sangat menyayangkan kejadian ini. Kami kecewa. Terpaksa sidang kami tunda hingga besok pagi pukul 09:00," keluh Ketua OC Awing Asmawi kepada wartawan saat konferensi pers sekitar pukul 22:00, tadi malam.
Menurutnya, pimpinan sidang tak memberikan konfirmasi perihal aksi walk out dari ruang sidang. Sementara 11 DPC ketika dihubungi mengaku masih menunggu instruksi salah satu kandidat dan pimpinan sidang. Padahal, peserta yang hadir dalam sidang tersebut sudah qourom atau mencapai 50 persen. Tapi pimpinan sidang malah pergi dan tak mengindahkan aturan partai.
"Seharusnya, walau 11 DPC tidak ada, pimpinan bisa melanjutkan sidang. Karena sudah cukup 50 persen lebih peserta yang hadir. Kalau tidak ada kejelasan dari pimpinan, besok (hari ini) kami akan membuat BAP (berita acara) kepada DPP agar ada penindakan. Kami OC bukan tidak becus menyelenggarakan sidang. Peserta juga menuntut kejelasan pada OC," keluhnya.
Berdasarkan penelusuran Radar Bogor (Grup JPNN), aksi walk out pimpinan sidang dan 11 DPC itu diduga karena posisi dukungan kepada Irfan kalah kuat dari pesaingnya, Iwan Sulandjana (incumbent). Kubu Irfan limbung setelah mengetahui dukungan kepadanya hanya 11 suara DPC. Sementara, sang incumbent mengklaim telah mengantongi dukungan dari 15 DPC.
"Irfan beserta pendukungnya merasa tidak mungkin menang. Akhirnya mereka pergi. Tadi ada saat pembukaan. Tapi saat sidang pembahasan tatib mereka pergi. Yang mengomando untuk pergi ya pimpinan sidang pak Michael," ujar sumber Radar Bogor di arena Musda.
Hingga sekitar pukul 23:00, Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Ahmad Mubarok datang ke lokasi arena. Ia mencoba menenangkan peserta yang dan panitia yang kebingungan dengan situasi aneh tersebut. Mubarok meminta Musda ditunda keesokan harinya sekitar pukul 09:00. "Tidak ada masalah. Pimpinan sidang ada kok," singkatnya.
Ketua OC, Awing menambahkan, kini panitia masih akan mempertimbangkan kejadian ini dengan DPP. Musda dijadwalkan hingga 23 Oktober, sehingga masih ada satu hari lagi untuk menyelesaikan karut marut itu. Apabila pimpinan masih bersikap tak jelas, OC akan melaporkan hal ini kepada DPP partai. (ric/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... MK Akui Salah Ketik Putusan Pilkada Halmahera Tengah
Redaktur : Tim Redaksi