jpnn.com, SELANGOR - Rider Honda, Yamaha, maupun Ducati puas dengan pengembangan motor terbaru mereka sepanjang jeda musim dingin lalu, usai menyelesaikan hari kedua uji coba pramusim MotoGP di Sepang, Malaysia, Senin (29/1) kemarin.
Hawa positif datang langsung dari rider Ducati Jorge Lorenzo. Tahun ini adalah musim kedua juara dunia tiga kali MotoGP tersebut membela pabrikan Italia. Pada musim debutnya berseragam merah tahun lalu, rider Spanyol tersebut tampil jauh di bawah ekspektasi banyak kalangan lantaran kesulitan menaklukkan Desmosedici.
BACA JUGA: Casey Stoner Masih Mencengangkan Bersama Ducati
Padahal rekan satu timnya Andrea Dovizioso tampil sangat impresif menantang Marc Marquez (Repsol Honda) berebut gelar juara dunia MotoGP 2017 sampai seri terakhir di Valencia.
Ducati sudah mewanti-wanti tidak akan menoleransi Lorenzo lagi jika hasil balapannya tahun ini sejeblok musim lalu. Namun sejak hari pertama menggeber Desmosedici GP18, rider berjuluk X-Fuera itu langsung tersenyum. Finis di posisi ketiga di hari pertama, catatan waktu terbaiknya hanya berselisih tipis 0,03 detik di belakang Dovizioso di posisi kedua.
BACA JUGA: Andrea Dovizioso Sebut Tampilan Ducati 2018 Menakjubkan
Kemarin, dia finis keempat dengan selisih waktu tipis 0,143 detik di belakang rider tercepat Maverick Vinales (Movistar Yamaha). Kemajuan terbesar yang paling Lorenzo rasakan adalah kemampuan berbelok Ducati meningkat. Ini adalah masalah klasik Desmosedici sejak jaman dulu.
Akhir tahun lalu, ketika Dovizioso ditanya harapannya untuk motor barunya di 2018, dia mengatakan hanya ingin Desmosedici lebih mudah berbelok “sedikit” saja. Jika komentar Lorenzo benar, GP18 bakal menjadi monster yang sulit dikalahkan Honda dan Yamaha.
BACA JUGA: Besok, Live, Gratis! Ducati Luncurkan Tim 2018
"Kami bisa membuka gas lebih awal, bisa memasuki tikungan dengan lebih percaya diri, dan saya bisa merebah lebih dalam lagi. Jadi saya sangat senang dan puas,'' ujar Lorenzo dilansir Motorsport.
Menurutnya, semua rider yang sudah menjajal GP18 mengalami peningkatan catatan waktu lap, tanpa perlu beradaptasi lama. Beberapa hari sebelumnya, pembalap uji Ducati Casey Stoner bahkan berani menyebut GP18 tidak memiliki sisi negatif.
Dengan motor tangguh seperti ini tidak ada alasan bagi Lorenzo untuk tampil memble musim ini. Harga mahal yang harus ditebus Ducati untuk mendatangkan rider Majorca tersebut dari Yamaha 2016 silam, harus berbuah gelar juara dunia. ''Rasanya, motor ini sudah semakin dekat dengan gaya balapku,'' aku Lorenzo.
Sayangnya, rasa puas tak hanya dirasakan rider-rider Ducati. Rival mereka musim lalu Repsol Honda pun demikian. Juara bertahan Marc Marquez mengaku menjajal tiga motor dengan spesifikasi berbeda.
Satu motor 2017 yang dipakainya merengkuh gelar juara dunia keenam. Kedua motor dengan mesin baru yang sudah pernah dijajal di tes paska musim di Valencia, November tahun lalu. Terakhir, mesin baru yang dikembangkan berdasarkan data yang diperoleh dari Valencia.
Menurut Marquez, timnya fokus pada mesin versi terbaru karena dirasa memiliki potensi paling besar. Terutama jika dipakai di lintasan yang berbeda karakter. Yang pasti, Marquez senang karena RC213V tahun ini sudah memiliki basis kuat sejak dari awal.
''Kami mulai uji coba dari awal dan langsung mencatat waktu lap yang sama dengan motor-motor lainnya. Jadi mesin kami bagus, elektronik masih membutuhkan penyeseaian. Tapi situasi seperti saat ini penting,'' katanya.
Marquez tak sebahagia ini saat uji coba pra musim pertama di Malaysia tahun lalu. Bahkan sampai tiga balapan pembuka dimana Maverick Vinales (Movistar Yamaha) begitu mendominasi.
Namun seiring waktu berjalan, Honda terus memperbaiki masalah di awal musim sampai akhirnya sukses merengkuh gelar juara dunia 2017. Jika dengan motor 2017 yang tak sempurna saja Marquez bisa juara dunia, apalagi dengan motor 2018. Ini sekaligus sinyal bahaya bagi Ducati dan Yamaha.
Namun Yamaha sepertinya sudah bangkit dari keterpurukan mereka tahun lalu. Vinales langsung fokus pada long run di hari pertama uji coba. Dia menjadi rider paling banyak mengelilingi Sirkuit Sepang dengan 72 lap. Pada hari kedua kemarin, Vinales kembali menguasai panggung dengan menjadi yang tercepat.
Catatan waktu terbaiknya 1 menit 59, 335 detik. Torehan tersebut lebih cepat 0,035 detik dibandingkan rekan satu timnya Valentino Rossi. Ya, pada hari kedua uji coba kemarin Yamaha mendominasi.
Vinales merasa motornya kini sudah sangat ramah pada ban belakang. Kelemahan itulah yang menghancurkan mimpinya meraih gelar juara dunia MotoGP di musim debutnya bersama Yamaha. ''Saya menjajal beberapa kali long rum pada jam 14.00-15.00 waktu yang sama dengan balapan di Sepang. Di sana saya bisa mensimulasi seberapa kuat cengkeraman ban. Dan kemajuan terbesar yang aku rasakan adalah umur ban kami lebih awet. Saya senang dengan itu,'' tandasnya.
Uji coba kali ini memang masih yang pertama. Tentu hasilnya masih jauh untuk menggambarkan peta kekuatan tim-tim besar di musim balap 2018. Namun dengan basis motor yang sama kuat, bisa diprediksi jika balapan di musim ini akan berlangsung ketat. Masing-masing tim pabrikan wajib meraih hasil maksimal di trek-trek tertentu di mana biasanya mereka unggul. Membuang satu peluang saja, dampaknya bisa fatal. (cak)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KTM Siapkan Rp 321 Miliar Untuk Gaet Marc Marquez
Redaktur : Tim Redaksi