jpnn.com, JAKARTA - Politikus Golkar Ridwan Kamil atau Kang Emil menjadi tokoh yang memperoleh sentimen positif yang tinggi untuk menjadi Gubernur Jawa Barat periode 2024-2029.
Hal demikian terungkap dalam survei Persepsi Publik terhadap Pilkada di Delapan Provinsi dari KATADATA Insight Center (KIC) pada 3-9 Mei 2024.
BACA JUGA: Ridwan Kamil Lebih Realistis Maju di Pilgub Jabar Ketimbang Jakarta
Survei Manajer KIC Satria Triputra Wisnumurti mengatakan 39,5 persen publik beranggapan Kang Emil atau RK sebagai tokoh yang pantas menjadi Gubernur Jabar.
”Publik Jawa Barat menilai bahwa nama yang paling pantas menjadi gubernur Jawa Barat adalah Ridwan Kamil,” ungkap dia dalam pemaparan hasil survei dikutip Minggu (9/6).
BACA JUGA: Sebelum Bakar Suami yang Juga Polisi, Polwan Briptu FN Sempat Mengancam
Menurut Satria, temuan itu sejalan dengan kepuasan publik terhadap kinerja Kang Emil selama memimpin Jawa Barat periode 2018-2023 sebanyak 88,3 persen.
”Para mantan atau petahana yang dinilai paling pantas menjadi gubernur lagi memiliki nilai kepuasan di atas 80 persen,” lanjut dia.
BACA JUGA: Gibran Bagikan Buku Bersampul Jan Ethes, Hasto PDIP Merespons Begini
Diketahui, survei KIC juga menghitung persepsi publik di delapan provinsi, yakni Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, sampai Sumatera Utara.
Survei yang sama juga mengungkapkan kinerja tingkat kepuasan terhadal Gubernur Jakarta masih di bawah Jawa Barat dengan 56,7 persen.
Dengan angka kepuasaan publik tersebut, KIC mendapati bahwa masyarakat Jakarta merasa Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok yang paling pantas menjadi Gubernur Jakarta.
Selain itu, ada nama Anies Baswedan dan Ridwan Kamil yang juga dinilai oleh masyarakat layak menjadi gubernur Jakarta.
Ahok dalam survei memperoleh dukungan 33,3 persen, sedangkan, Anies dan Kang Emil masing-masing 25,4 persen dan 20 persen.
Temuan survei itu menandakan sosok Kang Emil juga diinginkan bisa menjadi Gubernur Jakarta selain Jawa Barat. (ast/jpnn)
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Aristo Setiawan