jpnn.com, BANDUNG - Persatuan Tuna Netra (Pertuni) meminta kandidat Gubernur Jabar Ridwan Kamil bisa mengimplementasikan Perda Tentang peningkatan hak-hak Disabilitas, jika nantinya terpilih.
Pasalnya saat ini Perda Nomor 7 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Penyandang Disabilitas, hanya jadi aturan tertulis saja.
BACA JUGA: Ridwan Kamil - Uu Melejit di Survei Terbaru
Ketua Pertuni DPD Jabar Dedi Hartanto menyatakan hal itu saat berdialog dengan Ridwan Kamil di Hegar Message Jalan Sukagalih, Bandung, Sabtu (7/4).
“Kami kaum disabilitas memiliki ekspetasi yang tinggi terhadap pemimpin yang mampu mengimplementasikan Perda tersebut,” kata Dedi di hadapan para pengurus Pertuni Jabar.
BACA JUGA: Kang Emil Bakal Duplikasi Usaha Ternak Ayam Petelur Ciamis
Di Jabar, berdasarkan data BPS, jumlah penyandang disabilitas mencapai satu persen atau 500 ribu orang dari jumlah penduduk Jabar sebanyak 47 juta.
Menurut Yuliman, jumlah sebanyak itu hingga kini masih belum dioptimalkan peningkatan kesejateraannya.
BACA JUGA: Blusukan, Ridwan Kamil Minta Doa Kepada Ulama Tasikmalaya
Namun di Bandung, lanjut dia, para penyandang disabilitas mengetahui informasi dari radio tentang bagaimana Kang Emil mengimplementasikan Perda Disabilitas.
"Seperti Kang Emil sudah membuat jalan khusus bagi tuna netra, taman-taman yang nyaman, membuat kaum tuna netra bisa berbaur dengan orang normal," kata dia.
Nyoman, pengurus Pertuni lainnya menyatakan bahwa kaum disabilitas tidak ingin dibuatkan taman khusus tuna netra saja.
"Karena kami ingin berbaur bersama warga normal lainnya. Sebab kalau dipisah, nanti jadi taman sabu-sabu, satu buta, satu buntung,” kata dia dan hadirin tertawa mendengarnya.
Pengurus Pertuni lainnya, Nono Suwarno mengungkapkan banyak program yang diajukan kepada pemerintah tidak jalan, karena masalah anggaran. Mulai dari sekretariat Pertuni yang belum memadai, hingga program-program organisasi yang tidak jalan, seperti pelatihan komputer bicara, peningkatan pendidikan , kesejahteraan, kesehatan, kebudayaan hingga kesenian.
Menanggapi masalah Pertuni, Ridwan Kamil mengungkapkan, banyak program yang sudah dilakukan untuk kaum disabilitas. Seperti guiding block atau pemandu jalan di trotoar, membangun taman inklusif di taman Maluku, hingga mewajibakan perusahaan tidak tidak boleh menolak warga Bandung penyandang disabilitas untuk bekerja di perusahaan tersebut.
“Kalau jadi gubernur, uang rakyat kembali ke rakyat. Masalahnya sekretariat, Insya Allah dicarikan. Kalau masalahnya anggaran, sumbernya tidak hanya APBD,” ujar Kang Emil.
Menurut dia, APBD tidak sepenuhnya mampu memenuhi pembangunan. Untuk itu, bisa dicarikan metode lain. Seperti dari zakat, di Bandung zakat dibayar melalui aplikasi dan mampu meningkatkan jumlah zakat terkumpul dari semula Rp 6 miliar setahun menjadi Rp 30 miliar setahun.
“Kalau saya jadi Gubernur maka, saya pemilik bank bjb, dimana dana CSR-nya mencapai Rp 20 miliar – Rp 30 miliar bisa digunakan untuk program peningkatan kesejahteraan rakyat bisa dilakukan. Saya tidak janjikan hal teknis, tapi kalau ada kekuasaan, saya akan menolong dengan kekuasaan itu,” tandas Kang Emil.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ridwan Kamil Kunjungi Gabungan Kelompok Tani Simpatik
Redaktur & Reporter : Yessy