Ridwan Kamil Ingatkan Kalau Nanti Waktunya Lockdown, Jangan Kaget

Minggu, 29 Maret 2020 – 18:05 WIB
Ridwan Kamil. Foto: Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Emil (ANTARA/HO/Dok Humas Pemprov Jabar)

jpnn.com, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Jabar Ridwan Kamil atau biasa disapa Kang Emil mengungkapkan pihaknya sedang mematangkan rencana lockdown atau karantina wilayah yang masuk zona merah penyebaran virus corona jenis baru COVID-19.

"Opsi lockdown atau karantina wilayah khususnya untuk zona merah ini sedang kami bahas, besok akan dirampungkan," kata Kang Emil, dalam siaran persnya, Minggu (29/3).

BACA JUGA: PP Karantina Wilayah Harus Mengatur Jaminan Sosial Ekonomi Hingga Sanksi

Meski begitu, Kang Emil tetap menyerahkan keputusan lockdown atau karantina sejumlah wilayah di Jabar kepada pemerintah pusat.

"Namun apapun itu saya selalu koordinasi dengan Pak Doni Monardo (kepala Gugus Tugas Penanganan COVID-19) untuk meminta izin. Jadi, tidak boleh ada daerah yang melalukan lockdown tanpa izin pemerintah pusat," katanya.

BACA JUGA: Corona Makin Masif, Depok Kaji Opsi Karantina Wilayah

"Jika dalam keselamatan warga, para Lurah, RW, RT melakukan karantina kewilayahan, saya kira argumentasi itu bisa diterima. Yang level kota, kabupaten dan provinsi itulah yang harus mendapatkan izin dari pemerintah pusat," katanya.

Terkait larangan mudik, Kang Emil menginstruksikan seluruh ketua RT dan RW untuk mendata warganya yang sudah terlanjur pulang ke rumah dari perantauan. Hal itu dilakukan agar individu yang baru mudik untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari karena berstatus orang dalam pemantauan (ODP).

BACA JUGA: Lihat di Sini Update Corona 29 Maret 2020, Ngeri, Masih Mau Keluar Rumah?

Kang Emil mengimbau masyarakat Jabar yang sedang merantau untuk tidak pulang kampung atau mudik lebih dulu. Sebab, kata dia, orang yang mudik dari wilayah terpapar bisa membuat penyebaran COVID-19 makin luas.

"Banyaknya pemudik akan mempersulit pengaturan kami yang sudah dimaksmalkan di warga setempat. Kalau ditambah lagi dengan warga mudik yang kami tidak tahu histori kesehatannya dan datang dari daerah pusat pandemi seperti Jakarta, ini menyulitkan," katanya.

Kang Emil menambahkan, Pemerintah Provinsi Jabar saat ini sedang melakukan tes masif untuk memetakan persebaran dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

"Kalau ada yang mudik ini mempersulit peta lagi karena setiap pemudik yang mayoritas dari Jakarta kan otomatis dia jadi ODP, kalau dia sudah terpaksa datang ke Jabar maka dia wajib karantina mandiri," katanya.

Untuk melihat sejauh mana penerapan physical dan social distancing di Kota Bandung, Kang Emil melakukan inspeksi mendadak (sidak).

"Kemarin, dalam video yang viral, memang saya sedang inspeksi dan melihat, memang respons terhadap bekerja di rumah dan social distancing belum dilakukan secara maksimal," katanya.

Dalam sidak tersebut, Kang Emil coba melihat respons masyarakat terkait rencana lockdown atau karantina wilayah.

"Jadi, waktu dites akan ada lockdown itu, untuk mengetes reaksi dari masyarakat dan ternyata biasa-biasa saja. Namun, poinnya adalah persiapan ke arah sana sedang kami lakukan, tetapi keputusan tetap ada di pemerintah pusat," ucapnya.

"Kalau nanti waktunya tiba (lockdown wilayah) masyarakat jangan kaget dan tentunya harus dipersiapkan dengan baik," imbuhnya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler