Ridwan Kamil: Jangan Sampai Berjilid-jilid Seperti Sinetron, Kasihan Warga

Selasa, 02 Februari 2021 – 11:49 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat meninjau gudang penyimpanan vaksin COVID-19 di Kota Bandung, Rabu (6/1/2021). Foto: Dok. Humas Pemprov Jabar

jpnn.com, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan, berdasarkan laporan TNI dan Polri, selama dua pekan tahap satu, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ada sebanyak 9,6 juta orang kena tegur soal protokol kesehatan (prokes).

“Tingkat kedisplinan itu meningkat awal Januari tanggal 6 saya catat kedisiplinan memakai masker hanya 50-an persen kemarin sudah 83 persen, kedisiplinan jaga jarak dulu 40 persen sekarang sudah 81 persen, jadi kerja dari TNI, Polri dan Satpol PP ada terasa tapi belum 100 persen,” kata Emil, sapan Ridwan Kamil, Senin (1/2).

BACA JUGA: Ridwan Kamil: Penanganan COVID-19 di Karawang Harus Dievaluasi

Selain pendisiplinan prokes, pelaksanaan PPKM, Emil menyampaikan evaluasi terkait akurasi data kasus.

Emil menegaskan, pelaporan kasus masih bercampur.

BACA JUGA: Innalillahi, Pian Firmansah Warga Bekasi Tewas Dibacok, Kejadiannya di Jalan Anggrek 1

Emil sampaikan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menjanjikan pada minggu kedua Februari pencampuran itu sudah tidak ada.

“Mudah-mudahan komitmen itu hadir karena membingungkan kepada kami juga contoh empat hari lalu saat kasus Jabar tiga ribu itu dua ribunya kasus lama coba. Jadi ternyata kasus H-1 hanya seribu tapi kecampur dengan kasus H-5 dan H-14 sampai dua ribu diumumkan tiga ribu, seolah di hari itu ada tiga ribu, padahal tidak,” terangnya.

BACA JUGA: Adang Suganda Dikeroyok, Dianiaya, 50 Tusukan, Kejam

Secara umum, kebijakan PPKM juga sempat disebut tidak efektif oleh Presiden Joko Widodo. Menanggapi itu, Emil kembali menekankan pada soal data kasus yang tidak akurat.

“Masih ada lebih dari 10 ribu kasus belum terumumkan coba, jadi datanya sudah ada terus kapan diumumkan kita juga tidak tahu, apakah nanti diledakkan pengumumannya tiba-tiba Jabar 10 ribu,” katanya.

“Nah, ini membuat analisis PPKM pun harus kita lihat lagi, tapi kalau mau membedah berdasarkan non kasus aktif ya, karena indikator PPKM kan banyak misalnya penegakkan hukum kan tadi dari 50 disiplin naik ke 83 kemudian jaga jarak ke 81 persen rumah sakit turun tadi panik di 80 sekarang di 70,” imbuh Emil.

Emil melanjutkan, jika dilihat secara data per data kedisiplinan ada perbaikan. Terkait pendisiplinan prokes, Emil mengaku, Jabar banyak kemajuan selama PPKM.

“Tapi kami tidak mau lengah, PPKM jangan lama-lama soalnya kasihan ekonomi kan, makanya penegakkannya dua minggu ke depan harus lebih giat supaya bisa memutus PPKM. Tetapi kalau dua minggu ke depan masih belum maksimal nanti berjilid-jilid lagi seperti sinetron, kan kasihan warga,” katanya. (muh/radarbandung)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler