Rieke Bangga Arsip Pidato Bung Karno di PBB jadi Warisan Dunia di UNESCO

Rabu, 26 Juli 2023 – 17:30 WIB
Duta Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Rieke Diah Pitaloka menyampaikan perjuangan penominasian Arsip GNB 1 dan Pidato Sukarno di PBB sangat panjang. Foto: source for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Duta Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Rieke Diah Pitaloka menyampaikan perjuangan penominasian Arsip GNB 1 dan Pidato Sukarno di PBB melalui perjalanan panjang kurang lebih 10 tahun.

Berawal dari hingga 2013 sampai disahkan oleh UNESCO pada Mei 2023.

BACA JUGA: Hadir di Forum Arsip Internasional, Rieke Bicara soal Peradaban Islam

Hal itu disampaikan Rieke saat acara penyerahan sertifikat MOW dari UNESCO melalui Kementerian Luar Negeri RI pada acara yang diadakan oleh Arsip Nasional Republik Indonesia.

Adapun 3 arsip Indonesia yang pada mei 2023 telah disahkan menjadi warisan dunia adalah Arsip GNB 1, Arsip pidato Bung Karno di PBB To Build The Anew, dan Hikayat Aceh.

BACA JUGA: Arsip PPNSB Diajukan sebagai Memori Kolektif Bangsa

"Kami rekomendasikan judul 3 Tinta Emas Abad 20 ke Arsip Nasional Republik Indonesia saat kami usulkan tiga arsip sejarah penting yang mengukir nama Indonesia di percaturan perdamaian dunia. Arsip Konferensi Asia Afrika (KAA), April 1955, di Bandung; Arsip Pidato Ir. Soekarno, September 1960, di PBB; dan Arsip Gerakan Non Blok Pertama (GNB) September 1961 di Beograd, Yugoslavia," ujar Rieke dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (26/7).

Dewan Pakar Indonesia untuk Memory of The World UNESCO itu pun berharap arsip Tiga Tinta Emas Abad 20 benar-benar menjadi memori yang menuntun gerak langkah rakyat Indonesia, untuk menyatukan diri dalam keberagaman, hidup dalam harmoni.

"Memori pengingat bagi kita untuk terus bersuara dan berjuang: hentikan perang, hentikan agresi, hentikan intimidasi pada siapa pun atas nama apa pun," tambah Rieke.

Acara yang bertemakan Indonesian Documentary Heritages: Recalling The First NAM, To Build The World Anew and Hikayat Aceh as MOW & International Seminar on ASEAN’s Formation Archives selain penyerahan sertifikat MOW dari UNESCO juga ada seminar dan FGD bersama sekretariat ASEAN dan beberapa tokoh-tokoh.

Pada sambutannya, Kepala Arsip Nasional RI Imam Gunarto menyampaikan tentang pentingnya arsip dan dokumentasi sebagai khazanah bangsa.

"Warisan dokumenter adalah jendela dan lorong waktu ke masa lalu untuk menjalani kekinian dan merancang masa depan. Sebuah khazanah pengetahuan, informasi, cerita dan pengalaman yang mencerminkan perjalanan peradaban bangsa.

Imam menekankan penyerahan sertifikat UNESCO sebagai bentuk pengakuan dunia terhadap 3 warisan dukomenter bangsa Indonesia layak dirayakan sebagai suatu kebanggaan dan kebahagiaan.

"Namun, melalui penghargaan UNESCO ini, sesungguhnya kita diingatkan akan tanggung jawab untuk terus melestarikan dan membuka akses terhadap warisan dokumenter tersebut kepada masyarakat dunia" ujar Imam.

Imam menjelaskan bahwa Indonesia dengan 9 negara Asia Tenggara dan ASEAN Secretariat akan menominasikan arsip Pembentukan ASEAN sebagai Memori of the World Asia Pacific.

Menurutnya, upaya itu dilakukan karena Arsip Pembentukan ASEAN memiliki signifikasi regional yang tinggi, khususnya sebagai organisasi regional yang berperan penting dalam menjaga stabilitas politik keamanan di Kawasan Asia Tenggara pada khususnya dan dunia pada umumnya.

"Pembentukan ASEAN merupakan sebuah proses yang berlangsung sejak dideklarasikan pada 1967 hingga akhirnya disepakatinya ASEAN Charter 2007," ucap Imam.

Hadir juga beberapa tamu, Menteri PAN RB Abdulah Azwar Anas, Prof. Wardiman Djoyonegoro ( Mantan Menteri Pendidikan 1993-1999 ), Kepala Perpusnas Dr. Syarif Bando, Dr. Rieke Diah Pitaloka (Duta Arsip Nasional), Ana Lomtadze perwakilan UNESCO Indonesia, Staf Ahli Kementrian Luar Negeri dan Beberapa Duta Besar Negara Asia Afrika.(mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
warisan dunia   arsip   Bung Karno   UNESCO   PBB  

Terpopuler