Rieke Ingatkan Warga Jabar Tak Tergiur dana Bansos

Senin, 31 Desember 2012 – 18:09 WIB
JAKARTA - Calon Gubernur pada Pemilukada Jawa Barat yang diusung PDI Perjuanga, Rieke Diah Pitaloka, merasa gusar dengan pengucuran dana hibah maupun bantuan sosial (bansos) dari Pemprov Jabar. Menurutnya, masyarakat Jabar harus memahami bahwa uang yang dikucurkan itu bukanlah uang pribadi Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, tetapi merupakan uang negara.

Hal itu disampaikan Rieke, menanggapi gencarnya Pemprov Jabar mengeluarkan dana hibah dan bansos menjelang Pemilukada Jabar pada Februari mendatang. "Saya ingatkan bahwa yang pertama uang APBN itu bukan uang presiden dan menteri. APBD juga demikian, bukan uang gubernur atau birokratnya. APBN dan APBD itu uang rakyat," kata Rieke saat ditemui usai acara perayaan ulang tahun sekaligus peluncuran buku Taufiq Kiemas di Jakarta, Senin (31/12).

Rieke pun berharap semestinya pengucuran dana hibah dan bansos menjelang Pemilukada itu bisa ditunda dulu. "Dalam mendekati momen-momen politik seperti pemilihan, ini kalau mau jujur tidak fair. Harusnya ditunda dulu," tegasnya.

Karenanya calon gubernur yang berpasangan dengan pegiat antikorupsi Teten Masduki itu mengingatkan masyarakat Jabar agar tidak mudah terbujuk untuk memilih incumben karena dikucuri dana bansos. Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan itu justru menyarankan masyarakat Jabar untuk menerima kucuran dana bansos, tapi tidak memilih incumben.

"Itu uang kalian, terima saja tapi bukan berarti kalian harus memilih salah satu pasangan tertentu. Bukan berarti rakyat harus memilih siapa yang mengucurkan dana itu. Saya hanya ingin mengembalikan bahwa itu uang rakyat, adalah sangat tidak etis ketika uang rakyat kemudian digunakan untuk kepentingan pribadi," pungkasnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Buka Pintu Rhoma Bergabung

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler