Rieke menuturkan, Jamkesmas yang dimulai pada 2008 menggunakan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2006. Dati data BPS itu terdapat 19,1 juta Rumah Tangga Miskin (RTM). Menurut Rieke, dengan asumai setiap RTM beranggotakan empat jiwa maka Jamkesmas 2008 mencakup 76,4 juta jiwa. "Angka inilah yang kemudian menjadi peserta Jamkesmas dari 2008-2012," ucap Rieke di Jakarta, Selasa (2/10).
Hanya saja seiring waktu berjalan, pemerintah hanya mau menambahkan 10 juta jiwa saja untuk kepesertaan Jamkesmas 2013. Padahal jika mengacu hasil Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2011, jumlah RTM adalah 25,2 juta. Dengan asumi setiap rumah tangga memiliki empat anggota keliuarga maka total warga miskin adalah 100,8 juta jiwa.
Tapi ternyata, kata Rieke, pemerintah hanya mau menambah 10 juta saja menjadi 86,4 juta jiwa. Padahal menurut Rieke, anggaran Jamkesmas per orang hanya Rp 6500 per orang per bulan.
Karenanya politisi PDI Perjuangan itu meminta rekan-rekannya yang duduk di Banggar DPR untuk gigih memperjuangkan anggaran Jamkesmas bagi 100,8 juta jiwa. Harapannya, semakin banyak yang masuk dalam kepesertraan Jamkesmas maka semakin banyak pula warga yang bisa mendapat layanan kesehatan murah.
"Dengan uang senilai itu saja kita bisa selamatkan nyawa rakyat. Secara pribadi saya meminta dukungan kawan-kawan Banggar untuk membantu memberi desakan politik kepeda pemerintah agar ada tambahan dana untuk menambah kepesertaan Jamkesmas, dari alokasi untuk 86,4 juta jiwa menjadi 100,8 juta jiwa," pintanya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Timses Foke Siapkan Gugatan, Kubu Jokowi Menantang
Redaktur : Tim Redaksi