“Saya turut berduka cita sedalam-dalamnya atas wafatnya Menkes, Ibu Endang Rahayu Sedyaningsih,” kata Rieke kepada wartawan di Jakarta, Rabu (2/5).
Rieke mengatakan, selama menjadi mitra kerja Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih, ada beberapa hal prinsip yang belum bisa disepakati terutama terkait hal ideologis. Seperti regulasi tentang modal asing dalam industri farmasi dan masuknya obat-obatan bantuan asing yang berkedok hibah, serta kebijakan politik anggaran untuk flu burung. "Namun, secara personal saya menaruh rasa hormat kepada beliau."
Rieke mengatakan, Menkes tidak pernah memperlihatkan dirinya sakit. Endang selalu tegar dan tetap menjalankan tugas-tugasnya sebagai seorang Menkes, termasuk selalu hadir saat diundang Komisi IX DPR RI. “Menkes tidak lari dari masalah, misalnya soal kasus susu formula yang sebetulnya terjadi pada masa Menkes sebelum Bu Endang,” ujar Rieke.
Seperti diketahui, Endang sudah tidak sadarkan diri di Ruang ICU RSCM, Jakarta, sejak Selasa (1/5) malam. Pada 26 April 2012, Endang mengundurkan diri dari posisi Menkes menyusul kondisi kesehatannya yang terus menurun akibat kanker paru-paru. Pengunduran diri itu disetujui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Endang bersuamikan dr Reanny Mamahit, yang menjabat Direktur RSUD Tangerang. Dia dikaruniai dua putra dan seorang putri. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Giliran XL dan Telkomsel Lapor Diperas
Redaktur : Tim Redaksi