jpnn.com, JAKARTA - Rifat Sungkar dan navigator M Redwan sukses membawa Mitsubishi Xpander AP4 menjuarai Fortuna Nusantara Tropical Sprint Rally 2021 di Sirkuit Badak, Tanjung Lesung, Banten, pada 10-11 April 2021.
Menurut Rifat, kesuksesan Xpander AP4 itu tidak lepas dari sejumlah usaha pengembangan di mobil.
BACA JUGA: Relaksasi PPnBM Pengaruhi Harga Mitsubishi Xpander Bekas? Berikut Penjelasannya
Mulai dari pengaplikasian bodi kit untuk handling, serta perubahan weight distribution (keseimbangan berat) untuk rally.
Pasalnya, kata Rifat, mobil itu sebenarnya menggunakan basis kendaraan penumpang Mitsubishi Xpander Cross.
BACA JUGA: Begini Reaksi Rifat Sungkar saat Masuk Mobil yang Pernah Mejeng di Film Ford vs Ferrari
Terkait pengembangan di bodi kit, Rifat menjelaskan ada perubahan di bumper depan yang dibuat lebih besar untuk mengakomodasi handling dan aerodinamika.
"Untuk kepentingan handling, bumper dibuat lebih besar karena untuk aerodinamika saat berkecepatan tinggi, jadi handling lebih baik," kata Rifat saat menjelaskan Xpander AP4 di YouTube Channel miliknya, Selasa.
BACA JUGA: Huawei Makin Mantap Melepas Sistem Operasi Android
Mobil berkelir merah putih itu sudah tidak menggunakan mesin standar, kapasitasnya dinaikkan menjadi 1.600cc dengan turbocharger, sehingga terlihat ada dua lubang udara di atas kap mesin.
Masih terkait dengan bodi, lebar Xpander AP4 juga bertambah 10-12cm karena ukuran fender yang diperbesar, tetapi tidak mengubah desain khas Mitsubishi Xpander.
Pada bagian samping, terlihat posisi kaca spion yang mundur 20cm ke belakang.
Rifat menjelaskan letak spion diubah untuk menyesuaikan posisi duduknya yang lebih ke belakang (posisi pilar B) untuk keperluan weight distribution.
"Spion digeser mundur 20 cm untuk menyesuaikan posisi duduk saya di pilar B, alasannya untuk weight distribusion yang lebih baik saat berkecepatan tinggi," kata dia.
Mobil itu juga bisa menghemat bobot kendaraan karena tidak menggunakan kaca biasa melainkan plexyglass yang lebih ringan, sementara doortrim dari bahan karbon.
"Kaca pakai plexiglass dengan lubang angin. Angin juga masuk melalui air scope di atas mobil. Total bisa menghebat bobot 8 kilogram jika dibandingkan kaca biasa," jelas Rifat lagi.
"Doortrim dari kabron, untuk menghemat berat. Makin ringan mobilnya makin bagus handling mobilnya," kata dia, seraya menambahkan bahwa bobot mobil bermesin 1.600 cc itu kini hanya 1.230kg, jauh berkurang dari varian standard sekira 1.780 kg.
Selain itu, bagian over-fender belakang dibuat lebih tipis dengan tambahan protektor guna menyiasati perubahan travel suspension.
Fender belakang juga menyatu dengan bumper, sehingga posisi exhaust akan berada di tengah bumper belakang.
Faktor lain yang menjadi kelebihan Xpander itu adalah penggunaan dua jenis wing belakang.
Pertama, tipe besar untuk kebutuhan high speed, sedangkan tipe yang lebih kecil tersedia untuk trek balap yang berkelok-kelok.
"Wing itu memberikan pengaruh saat berkecepatan tinggi," kata dia.
Pengembangan Xpander AP4, menurut Rifat Sungkar, juga dibantu oleh Ralliart Team Selandia Baru.
Hasilnya pun terbukti, Rifat Sungkar dan navigator M Redwan mampu mencatatkan waktu total 10 menit 8,2 detik, unggul lebih dari 11 detik atas kompetitor mereka di posisi kedua. (rdo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pajero Sport tidak Dapat Diskon PPnBM, Bos Mitsubishi: Kami Kecewa
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha