Rilis Brand Footprint Indonesia 2023, Ini Merek yang Paling Banyak Dipilih Konsumen

Jumat, 23 Juni 2023 – 10:14 WIB
Kantar Indonesia Divisi Worldpanel saat memaparkan laporan Brand Footprint Indonesia 2023, di RDTX Tower, Kamis (22/6). Foto: dokumentasi Kantar Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - Kantar Indonesia Divisi Worldpanel mengeluarkan laporan Brand Footprint Indonesia 2023. Brand Footprint adalah penelitian tahunan yang dilakukan oleh Kantar untuk mengukur merek yang paling dipilih oleh konsumen.

Brand Footprint mencakup lebih dari 550 merek di lima sektor FMCG, yaitu makanan, minuman, produk susu, perawatan rumah, dan perawatan tubuh.

BACA JUGA: T-Rec Sinergikan Tim Lapangan dan Perusahaan di Industri FMCG

Brand Footprint Indonesia tahun ini mewakili 97 persen rumah tangga di berbagai kota besar dan kota kecil di seluruh daerah urban dan rural Indonesia.

Managing Director of Kantar Indonesia Worldpanel Division Venu Madhav mengungkapkan kondisi ekonomi makro di Indonesia 2022 menunjukkan resiliensi dengan pertumbuhan PDB yang positif, yaoni sekitar  persen.

BACA JUGA: Jelang MEA 2015, Pasar FMCG Indonesia Makin Menarik

Namun demikian, pada 2022 juga merupakan tahun yang menantang bagi konsumen di Indonesia dengan adanya inflasi di sepanjang tahun.

“Oleh karena itu, konsumen beradaptasi dengan menyesuaikan pengeluaran rumah tangga dan mengatur prioritas, sehingga mempengaruhi pilihan brand yang dibeli di sepanjang tahun,” ucap Venu di Gedung RDTX, Karet Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (22/6).

Beberapa fakta menarik dari studi Brand Footprint tahun ini sebagai berikut:

1. Mengacu pada rata-rata, jumlah brand yang dibeli oleh sebuah rumah tangga di Indonesia adalah 96 brand, tidak berubah dari tahun sebelumnya.

2. Frekuensi belanja produk FMCG mengalami penurunan sedikit lebih rendah dari tahun sebelumnya. Dengan demikian, persaingan antar brand semakin ketat untuk dapat bertahan menjadi pilihan konsumen.

3. 45 persen brand dari total 550 brand berhasil meningkatkan CRP (Consumer Reach Points) nya. Angka ini lebih tinggi dari tahun lalu, di mana hanya 41 persen brand yang berhasil meningkatkan CRP nya Pertumbuhan brand-brand tersebut dipengaruhi oleh peningkatan penetrasi dan frekuensi.

4. Berdasarkan hasil studi tahun ini, 36 persen brand dapat bertumbuh CRPnya karena berhasil hanya dengan meningkatkan penetrasi di pasar, 21 persen brand bertumbuh karena berhasil meningkatkan frekuensi belanja dan  44 persen berhasil meningkatkan CRP dari kombinasi kenaikan penetrasi dan frekuensi.

5. Untuk berada di 10 peringkat teratas dengan nilai CRP tertinggi, sebuah brand harus memiliki basis konsumen minimal 60 persen dari total rumah tanga di Indonesia dan dibeli setidaknya 15 kali dalam setahun.

Sementara itu, Senior Marketing Manager of Kantar Indonesia Worldpanel Division Corina Fajriyani menjelaskan bahwa dalam studi tahunan Brand Footprint, Kantar menggunakan sebuah metode yang disebut Consumer Reach Point (CRP) untuk mengukur sejauh mana suatu brand berhasil menjangkau konsumen.

“CRP merupakan sebuah matriks yang menggabungkan tingkat penetrasi, yaitu jumlah rumah tangga yang membeli brand tersebut, dengan trekuensi pembelian brand tersebut oleh konsumen,” kata Corina.

Di edisi tahun ini, Indomie tetap mempertahankan posisi teratas dari the Most Chosen FMCG Brand di Indonesia.

Posisi berikutnya di peringkat 2 hingga 6 juga diduduki merek yang sama seperti tahun sebelumnya, yaitu: SoKlin, Mie Sedaap, Royco, Roma, dan Kapal Api. Selain itu, Cimory, Chiki, dan Chitato dinobatkan sebagai rising star brand karena berhasil menembus peringkat 100 teratas di Most Chosen FMCG Brands tahun ini. (mcr4/jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
produk   merek   konsumen   FMCG   inflasi   Riset  

Terpopuler