jpnn.com, JAKARTA - Aktris senior Rima Melati meninggal dunia dalam usia 83 tahun setelah menjalani perawatan intensif di RSPAD Gatot Subroto.
Anak dan menantu Rima Melati, Aditya Tumbuan dan Marisa Tumbuan berbagi kisah mengenang sosok sang bintang sebagai orang yang bersahaja.
BACA JUGA: Selama Dirawat, Rima Melati Ternyata Rutin Jalani Cuci Darah
"Saya dengar dari teman-teman, sahabat mama. Mama itu adalah orang yang sangat-sangat baik. Ya, itu sering menolong orang, membantu orang," kata Aditya mengenang sang bunda di Rumah Duka Sentosa RSPAD Gatot Subroto, Kamis malam.
Dia menambahkan semasa hidupnya Rima Melati merupakan panutan tidak hanya bagi keluarga, tetapi juga sahabat-sahabatnya.
BACA JUGA: Motif SS Membunuh 2 Perempuan, Bikin Tercengang, Bergeleng
"Semua alhamdulillah cerita- cerita baiklah tentang ibu. Jadi, semua yang datang ke rumah sakit, berbicara positif. Dia selalu membantu orang, selalu care sama orang. Mungkin itu pesannya untuk kami. Orang yang tidak terlalu kenal pun dia bantu. Jadi, ini pesannya ya buat kami anak- anaknya bahwa memang diwajibkan meniru ibu," katanya.
Kenangan lain dibagikan Marisa kala dia menyiapkan pesta ulang tahun terakhir untuk mertuanya.
Dia mengaku hatinya tergugah karena banyak cerita-cerita baru dari sahabat-sahabat Rima yang menceritakan aktifnya sang aktris sebagai seorang seniman.
Mulai dari kebiasaannya yang guyub hingga membantu pementasan teater anak bangsa bisa tampil di Negeri Belanda di masa lalu.
Cerita- cerita itu menariknya didapatkan bukan dari sang mertua secara langsung melainkan lewat penuturan para sahabatnya.
"Banyak hal yang kita baru tahu, ternyata Mama itu pernah bikin pertunjukan teater. Teater Koma di Belanda dulu, dia bahkan membantu membuat naskahnya jadi dalam Bahasa Belanda. Itu sesuatu yang baru juga ya buat kita," kata Marisa dengan nada yang terkagum menceritakan sosok Rima.
Rima Melati memang dikenal sebagai salah satu sosok senior di industri hiburan tanah air dan memiliki kesan mendalam bagi banyak seniman termasuk musisi hingga sineas.
Dia makin dikenal karena menyabet berbagai penghargaan perfilman baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Selain sosok bersahaja, di saat- saat terakhirnya melawan komplikasi infeksi, Marisa melihat Rima sebagai sosok pejuang karena meski sudah tak lagi muda dia masih berupaya untuk melawan penyakit yang diderita.
Dia harus menjalani terapi yang efeknya besar bagi tubuhnya namun tetap dilakoninya agar bisa kembali sehat sedia kala.
"Beberapa kali ibu itu drop, tapi akhirnya bisa stabil kembali, drop lagi, jadi memang fighter. Dan sudah dibuktikan waktu itu, dulu ibu pernah terkena kanker dan akhirnya berhasil jadi cancer survivor," kata Marisa mengenang sosok mertuanya. (antara/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti