jpnn.com, PALU - Kerinduan Syahril kepada istri dan anaknya, membuat pria asal Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan itu kabur saat menjalani isolasi COVID-19 di RSUD Anutapura di Kota Palu, Jumat (19/6) pagi.
"Dia rindu sekali dengan istrinya yang akan melahirkan, serta terus kepikiran kondisi anak-anak, sehingga ingin keluar supaya bisa menemui mereka," ucap Pelaksana Tugas Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah Anutapura Palu, drg.Herry Mulyadi di Palu, Minggu (21/6).
BACA JUGA: Jumlah Pasien Positif Covid-19 di Jakarta Nyarus Tembus 10 Ribu Orang
Sebelum ditemukan dan kembali menjalani perawatan, Syahril sempat mengitari sejumlah wilayah dan berinteraksi dengan beberapa orang.
Hingga kawasan pengungsian di Masjid Agung Darussalam Palu menjadi tempat persinggahan terakhirnya, sebelum dijemput oleh tim Satuan Tugas Penanganan dan Pencegahan COVID-19 Palu, Sabtu (20/6) petang.
BACA JUGA: 70 Persen Pasien COVID-19 di Sumbar Sembuh, Lebih Baik dari Persentase Nasional
"Dia sempat keliling di Jalan Pue Bongo kemudian ke Jalan Kemiri. Di sana dia sempat bertanya lokasi Masjid Agung Darussalam Palu dengan warga lalu ke sana bertemu dengan teman-temannya," ujarnya.
Untungnya, kata Herry, teman-teman Syahril sudah mengetahui jika ia terinfeksi COVID-19 sehingga mereka dengan pengungsi di sana menjaga jarak dan tidak melakukan kontak fisik.
BACA JUGA: Pasar Tradisional di Palu Sudah Kembali Normal
"Jika tidak ada halangan hari ini dia akan kami swab dan semoga hasilnya bisa negatif agar dia bisa kembali bekerja di lokasi pembangunan Masjid Agung Darusaalam Palu dan secepatnya kembali berkumpul dengan keluarganya,"ujarnya.
Selain itu ia meminta masyarakat agar tidak perlu panik dan khawatir dengan potensi penyebaran COVID-19 melalui Syahril, mengingat selama di luar ia sama sekali tidak bersentuhan langsung dengan siapa pun.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Palu, dr.Husaema menjelaskan menjelaskan, pasien itu masuk ke Palu bersama 18 rekannya untuk bekerja membangun Masjid Agung Darussalam Palu.
"Di posko perbatasan kami inisiatif lakukan rapid test COVID-19 kepada 19 orang itu, hasilnya tiga orang reaktif, maka mereka kami rawat di pondok perawatan OTG (orang tanpa gejala) dan ODP (orang dalam pemantauan) di Asrama Haji Transit Palu," katanya.
Ia menambahkan, ketiga orang tersebut kemudian menjalani pemeriksaan swab dan hasilnya menunjukkan satu orang positif COVID-19 sehingga harus diisolasi di RSUD Anutapura sejak pekan lalu. (antara/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Adek