“Dulu uang Rp 1 juta masih bisa dapat hingga 400 RM. Sekarang cuman bisa dapat paling 300 RM. Intinya modal harus semakin besar, sementara pemasukan semakin berkurang,” terang Rudin, salah seorang tukang dollar yang berada dipelabuhan Tunon Taka Nunukan, Jumat (16/11).
Kepada Radar Tarakan, Rudin menjelaskan masyarakat yang menggunakan jasa penukaran uang ringgit relatif sedikit jika dibanding dimasa lancarnya Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang berkunjung ke Nunukan.
“Sekarang yang menukar tinggal berapa? Yang tambah-tambah cuman masyarakat yang liburan ke Tawau,” ungkapnya.
Kondisi tersebut diperparah lagi dengan makin banyaknya tukang dollar. Rudin memperkirakan tukang dollar yang menggantungkan hidup dari aktivitas ekonomi Pelabuhan Tunon Taka lebih dari 50 orang. “Sudah untungnya sedikit, yang menukar sedikit, karena memang kita kan di sini banyak,” jelasnya.
Dikatakan, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap ringgit lebih juga disebabkan menguatnya nilai tukar dollar Amerika terhadap rupiah. “Dia kan ikut dollar, kalau dollar naik, ringgit pasti naik juga,” ujar pria berkumis ini.
Kini para tukang dollar mengeluhkan pendapatan yang semakin tak menentu. Nadira, rekan Rudin menuturkan dalam sehari keuntungan yang diperoleh hanya berkisar Rp 20.000 hingga Rp 50.000.
“Gak banyak untungnya, cuman bagaimana agar kebutuhan keluarga bisa tercukupi. Anak bisa sekolah, ya alhamdulillah,” imbuhnya. (*/rin)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Audit PD Parkir Makassar Raya!
Redaktur : Tim Redaksi