jpnn.com - LOMBOK - Jalan Gunung Rinjani menuju Geopark Dunia samar-samar terlihat makin nyata. Pekan depan, Tim Asesor UNESCO akan memulai serangkaian evaluation mission dan penilaian secara langsung kelayakan gunung api tertinggi kedua di Indonesia itu.
Jika seluruhnya berjalan lancar, rekomendasi Rinjani sebagai Geopark Dunia akan diberikan UNESCO pada September 2016 dalam kongres Geopark Dunia UNESCO di Inggris.
BACA JUGA: 3 Sukses Besar di International Tour de Banyuwangi Ijen 2016
"Bagus! Kita harus berjuang untuk mensukseskan misi evaluasi itu. Golnya, Rinjani harus terdaftar menjadi geopark dunia yang diaku UNESCO. Maka akan ada atraksi baru di Lombok yang kelas dunia," kata Menteri Pariwisata, Arief Yahya, Senin (16/5).
Lombok, kata Arief Yahya, adalah destinasi halal. Originasi utama wisata halal adalah Timur Tengah. "Dan orang Timur Tengah paling suka dengan suasana hijau, pohon-pohon, daun yang lebat, hutan tropis, pemandangan air dan bahkan hujan di musim penghujan," kata Mantan Dirut PT Telkom ini.
BACA JUGA: Menpar Arief Yahya Yakin Nusa Dua Mampu Genjot MICE
Tim Asesor dijadwalkan sudah berada di Lombok pada 17 Mei 2016. Ada dua nama yang dikirimkan UNESCO ke Nusa Tenggara Barat. Pertama, Maurizio Burlando dari Italia. Satu nama lainnya Soo-Jae Lee dari Korea Selatan. Keduanya akan didampingi Asesor Observer yakni Prof Ibrahim Koomoo dan Dr Nurhayati, asesor Geopark Asia Pasifik dari Malaysia dan secara khusus didatangkan Pemerintah RI.
Tim itu nantinya akan melakukan evaluation mission selama tiga hari. Keanekaragaman hayati (biodiversity) keanekaragaman geologi (geodiversity) dan keanekaragaman budaya (culture diversity) yang dimiliki Rinjani, semua masuk dalam kriteria penilaian.
BACA JUGA: Hadirkan Kuliner Lokal dan Dunia, Pasar Santa Siap Berkompetisi
Sebelum serangkaian penilaian ini, asesor UNESCO telah mendapatkan seluruh dokumen dozir terkait tiga keanekaragaman yang dimiliki Rinjani tersebut. Evaluation mission kali ini untuk memastikan seberapa sesuai apa yang tertera di dokumen dozir tersebut dengan kenyataan di lapangan.
Ketua Task Force Geopark Dunia Indonesia Yunus Kusumasubrata, mengatakan, Pemerintah RI benar-benar all out memperjuangkan Rinjani masuk dalam jaringan Geopark Dunia. “Usulan tahun ini hanya Rinjani.
Jadi pemerintah benar-benar maksimal,” kata Yunus yang juga Staf Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ini.
Belajar dari pengalaman pengajuan dua Geopark Dunia yang telah dimiliki Indonesia sebelumnya, Yunus yakin seyakin-yakinnya, bahwa Rinjani selangkah lagi akan masuk jajaran Geopark Dunia. “Rinjani sudah sangat siap,” tegas dia.
Terpisah, General Manager Geopark Rinjani H Chairul Mahsul mengatakan, selama tiga hari penilaian, setidaknya akan ada tiga titik yang akan didatangi asesor UNESCO. Penilaian akan dimulai dengan pemaparan singkat dari Sekretariat Geopark Rinjani. Untuk kemudian dilanjutkan langsung dengan penilaian lapangan.
Titik pertama yang akan didatangi asesor adalah Pondok Pesantren Nurul Haramain di Narmada, terkait program konservasi yang merupakan bagian dari program Geopark Goes To School. Selanjutnya asesor akan memverifikasi dari dekat situs geosite di Aik Berik di Lombok Tengah. Di sana ada dua air terjun yakni Benang Stokel dan Benang Kelambu.
Asesor juga akan berdialog dengan kelembagaan lokal yang digalang masyarakat di kawasan wisata tersebut. Berikutnya tim asesor akan ke Lembah Sembalun. Melihat dari dekat bagaimana masyarakat mengelola dan mendapat manfaat dari Rinjani di sana. Tim Asesor UNESCO akan melihat dari dekat seberapa nyata konsep Geopark Rinjani yang terkait dengan konservasi, edukasi dan manfaat ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat tersaji di sana.
Di Lembah Sembalun juga, tim asesor akan melihat dari dekat situs budaya yang merupakan kekayaan culture diversity Rinjani. Termasuk melihat aktivitas RTMB dan pintu pendakian Rinjani.
Di hari kedua, tim akan ke Lombok Utara. Antara lain ke Desa Bayan Beleq untuk melihat kekayaan budaya. Mengecek pos Taman Nasional Gunung Rinjani dan juga jalur pendakian di Senaru. Dijadwalkan pula dialog dengan masyarakat untuk memastikan apa yang telah didapat masyarakat dari Rinjani. “Kalau masih ada waktu di hari kedua, kita rencanakan asesor bisa mampir di Pantai Tebing di Desa Look,” kata Chairul.
Pantai Tebing kata pria yang juga Kepala Bappeda NTB ini, adalah salah satu situs geosite Geopark Rinjani juga. Di hari ketiga, tim asesor akan menuju Gili Trawangan dan menginap di sana. Mereka akan melihat dari dekat keragaman geologi antara lain situs Lava Bantal, yang terbentuk dari letusan Rinjani di Pulau Wisata tersebut.
Pada hari yang sama, tim asesor juga akan ke Gili Meno, untuk melihat dari dekat danau alam yang merupakan jejak letusan purba Rinjani di sana. Juga akan melihat dari dekat penangkaran penyu terkait penerapan konsep konservasi.
Setelah serangkaian penilaian ini, Tim Asesor UNESCO kemudian kata Chairul akan menyusun rekomendasi. Rekomendasi itu kemudian akan mereka sampaikan dalam kongres Geopark Dunia UNSECO ke-7 di Inggris, September 2016.
Mulai tahun ini, UNESCO kata Chairul mengubah format penetapan Geopark Dunia. Sertifikat Geopark Dunia, kata dia, tidak akan diberikan langsung berbarengan dengan terbitnya rekomendasi. Namun, dilakukan setahun setelahnya. Sehingga, andai Tim Asesor telah memberikan rekomendasi mereka, UNESCO baru akan menerbitkan sertifikat Geopark Dunia untuk Rinjani pada 2017.
Mulai tahun itu juga kata Chairul, nama Geopark Dunia juga diubah oleh UNESCO. Jika sebelumnya nama Geopark Dunia tersebut adalah Global Geopark Network, maka mulai 2017, namanya diubah menjadi UNESCO Global Geopark.
Sementara itu, Kadisbudpar NTB HL Mohammad Faozal yang juga Kepala Kesekretariatan Geopark Rinjani mengatakan, menyambut Tim Asesor UNESCO ini, pihaknya telah siap. Di Lombok International Airport, pihaknya telah membuat serangkaian seni mural yang mencakup seluruh kekayaan biodiversity, geodiversity dan culture diversity Rinjani. Selain itu, di titik-titik yang akan didatangi oleh asesor juga telah dibenahi. Misalnya pembenahan sarana dan prasarana dan juga fasilias. Termasuk sarana jalan.
Secara keseluruhan, area deleniasi Geopark Rinjani akan mencakup kawasan seluas 2.800 kilometer persegi. Areal ini mencakup seluruh kabupaten Lombok Utara, bagian utara Lombok Barat, bagian utara Lombok Tengah, bagian utara Kota Mataram dan bagian utara dan timur Lombok Timur.
Jika benar-benar telah berhasil menjadi Geopark Dunia, maka NTB kata Faozal akan mendapatkan keuntungan berlipat. Terutama dari Branding Gunung Rinjani sebagai salah satu destinasi wisata andalan. Menjadi Geopark Dunia adalah jaminan bagi Rinjani untuk dipromosikan di seluruh jaringan geopark dunia UNESCO.
Prediksinya, akan terjadi lonjakan kunjungan wisatawan ke Rinjani. Sebagai catatan, pada 2015, Rinjani dikunjungi 70.705 wisatawan. Jumlah itu terdiri dari wisatawan mancanegara sebanyak 27.186 orang, dan wisatawan nusantara sebanyak 43.519 orang. (*)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pariwisata Sumbar Langsung Tancap Gas
Redaktur : Tim Redaksi