Rio Waida dibesarkan di sekitar kawasan Pantai Kuta, Bali. 

Sejak balita ia sudah terbiasa bermain dengan pasir, saat kedua orangnya berselancar. 

BACA JUGA: Upacara Pembukaan Olimpiade Dimulai Hari Ini, dan Inilah Sisi Tokyo yang Tidak Anda Lihat

Kepada ABC News, Rio mengaku jika dirinya sebenarnya memiliki ketakutan yang besar pada ombak laut. 

Namun, ketakutan itu tidak menghalangi keinginannya untuk menaklukkan ombak, sejak ia berusia lima tahun.

BACA JUGA: I AM NOT A VIRUS: Perlawanan 4 Seniman Indonesia terhadap Rasisme di Australia

"Bahkan sampai sekarang saya masih takut dengan ombak besar, tapi saya senang kalau bisa ikut kejuaraan," ujar Rio kepada ABC News.

Sejak usia 10 tahun, Rio membuktikan kemampuannya sebagai peselancar dengan memenangkan kompetisi pertamanya. 

BACA JUGA: Duh! Cewek Bule Positif Covid-19 Malah Keluyuran di Bali, Beginilah Akhirnya

Perjalanan prestasinya terus naik sampai ia memenangkan medali perak di ajang Southeast Asian Games di usianya yang ke-19 tahun, yang mengantarkannya ke ajang Olimpiade.

Tak tanggung-tanggung Rio masuk dalam kualifikasi Olimpiade Tokyo di posisi lima teratas.

Ia akan mewakili Indonesia dalam cabang olahraga yang untuk pertama kalinya dipertandingkan di Olimpiade tersebut.

"Sejak kecil saya memang punya mimpi untuk menjadi juara dunia," kata Rio. Tak hanya miliki bakat

Tipi Jabrik, peselancar ternama Indonesia yang juga melatih Rio mengatakan jika Rio memang berbeda dengan peselancar muda lainnya. 

"Dia punya keinginan dan dorongan yang tidak dimiliki oleh anak-anak muda lainnya," kata Tipi.

"Yang lain bisa saja memiliki bakat, tapi tidak semua memiliki keinginan itu."

Peselancar Australia di Bali banyak yang menjadi penggemar dan mendukung Rio.

"Banyak yang mengunggah [di sosial media] yang mengatakan 'Go Rio', bahkan seperti sebuah hashtag 'Go Rio'," ujar Charlie Stambolieff, manajer pemasaran di toko Onboard Bali.

"Semua orang mendukungnya." Tantangan peselancar Indonesia selama ini

Indonesia sebenarnya tidak kekurangan peselancar kelas dunia. 

Tapi kurangnya dukungan, termasuk 'sponsorship', dan sulitnya mendapatkan visa ke luar negeri membuat banyak peselancar tidak bisa mengikuti kejuaraan dunia.

Kini mereka benar-benar berharap Rio bisa membuktikannya di ajang Olimpiade Tokyo.

Apalagi karena dilahirkan dari ibu yang berdarah Jepang, berangkat ke Tokyo menjadi seperti "pulang kampung", kata Rio.

"Saya benar-benar ingin merebut medali emas untuk Indonesia," kata Rio. 

"Saya ingin membuat teman-teman saya senang, itu tugas saya."

Selain Rio, I Ketut Agus Aditya Putra juga akan menjadi peselancar Indonesia yang mewakili Indonesia di ajang Olimpiade tahun ini.

Ketut akan menjadi peselancar pengganti jika lima peselancar dunia yang masuk kualifikasi Olimpiade tidak bisa bertanding karena sakit atau cedera.

Selain Rio, peselancar dunia lain yang masuk lima besar dalam kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 adalah Leon Glatzer dari Jerman, Lucca Mesinas dan Miguel Tudela dari Peru, serta Manuel Selman dari Chili.

Artikel ini diproduksi oleh Erwin Renaldi

BACA ARTIKEL LAINNYA... Praveen dan Melati Buta Kekuatan Lawan di Tokyo 2020, Semua Juga Sama

Berita Terkait