Riset Adira Insurance: Perilaku Berkendara di Indonesia Masih Rendah

Selasa, 13 April 2021 – 14:30 WIB
Ilustrasi berkendara aman. Foto: Ridha/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Melihat masih tingginya angka fatalitas kecelakaan lalu lintas, PT Asuransi Adira Dinamika Tbk (Adira Insurance) menyadari pentingnya meningkatkan kepedulian masyarakat akan keselamatan jalan. 
 
Direktur Adira Insurance Wayan Pariama mengungkapkan, “Adira Insurance menggagas program CSR I Wanna Get Home Safely (IWGHS), sebuah kampanye yang menggaungkan pesan keselamatan jalan bagi masyarakat luas di Indonesia yang kini sudah berjalan selama lebih dari 10 tahun."

"Kami melihat bahwa untuk meningkatkan kesadaran berperilaku aman dan selamat, diperlukan edukasi keselamatan berkendara yang meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pengguna jalan," kata dia.
 
Salah satu program dalam IWGHS adalah Indonesia Road Safety Award (IRSA).

BACA JUGA: Digitalisasi Jadi Kunci Adira Insurance Tetap Kompetitif di Tengah Pandemi

IRSA merupakan penghargaan kepada Pemerintah Kota dan Kabupaten yang memiliki penerapan tata kelola keselamatan jalan terbaik di Indonesia.

IRSA digagas dengan tujuan untuk menurunkan angka kecelakaan dan fatalitasnya di Indonesia.

BACA JUGA: KKB Kuasai Lapangan Terbang, Warga Beoga Kekurangan Bahan Makanan, Hanya Cukup 3 Hari

Sekaligus mengajak seluruh lapisan masyarakat baik pemerintah, pihak lembaga swadaya masyarakat, pihak swasta, masyarakat dan berbagai pihak lainnya untuk peduli terhadap keselamatan jalan.
 
Tahun ini, menyesuaikan dengan situasi pandemi Covid-19, Adira Insurance melakukan beberapa penyesuaian dalam pelaksanaan IRSA.

Meski demikian, hal itu tidak menyurutkan komitmen Adira Insurance untuk terus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya berperilaku selamat saat berada di jalan.

BACA JUGA: Mengenal Aplikasi Sinar, Bikin SIM Baru Cuma Lewat Hp

Adira Insurance melakukan studi pemetaan profil keselamatan jalan di 15 kota yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia melalui Road Safety Behavior Research.

Berbeda dari program IRSA sebelumnya, riset tahun ini berfokus pada perilaku berkendara masyarakat Indonesia yang mencakup tiga aspek yaitu pengetahuan, sikap, dan perilaku. 
 
Wayan Pariama menegaskan keselamatan jalan merupakan tanggung jawab  bersama. Kesadaran dan perilaku mengemudi yang aman sangat penting dalam mendukung keselamatan jalan.  

"Hal itu harus menjadi perhatian oleh semua pihak. Kami senantiasa berkomitmen untuk dapat berkontribusi dalam mendukung dan menggalakkan peningkatan keselamatan jalan di Indonesia," kata dia.
 
Melalui project IRSA sebelumnya, Adira Insurance melihat implementasi program keselamatan jalan di pemerintah kota dan kabupaten serta persepsi masyarakatnya, sementara riset tahun ini berfokus pada aspek berbeda yaitu perilaku masyarakat itu sendiri.

Riset ini dilakukan dalam periode 3 bulan sejak Oktober 2020. Riset dilakukan berdasarkan 1.500 responden yang tersebar di 15 Kota besar di Indonesia, yaitu; DKI Jakarta, Tangerang, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Denpasar, Medan, Padang, Palembang, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Makassar. 
 
Hasil riset menunjukkan bahwa rata-rata indeks keselamatan berkendara di Indonesia mencapai 76 persen.

Nilai tersebut didapat dari aspek pengetahuan/knowledge mencapai 87 persen, aspek sikap/attitude mencapai 83 persen, serta aspek perilaku/behavior memiliki indeks terendah yaitu 58 persen. 
 
“Kami berharap riset ini dapat membantu mendefinisikan indeks keselamatan berkendara dari pemetaan profil berkendara masyarakat Indonesia dan mengukur risiko dari perilaku masyarakat Indonesia di jalan," kata Wayan.

Menyampaikan hasil kajian itu ke seluruh lapisan masyarakat dan meningkatkan wawasan akan pentingnya keselamatan berkendara, Adira Insurance menggelar webinar bertajuk Indonesia Bangkit. (rdo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertama dari Indonesia, Ruangguru Bersanding dengan SpaceX dan Microsoft


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler