Riset akan Memacu Pertumbuhan Ekonomi

Jumat, 31 Januari 2020 – 03:22 WIB
Wakil Duta Besar Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia Allaster Cox. Foto: Dok Pri

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Duta Besar Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia Allaster Cox mengatakan, pihaknya senang melihat komitmen Indonesia dalam hal riset dan pengembangan.

Hal itu terlihat dari adanya Undang-Undang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Sisnas Iptek), pembentukan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan Dana Abadi Penelitian.

BACA JUGA: Menko Airlangga Ungkap Resep Indonesia Menggenjot Pertumbuhan Ekonomi

Dia menyampaikan hal itu dalam acara bertajuk Penelitian: Sumber Pertumbuhan Ekonomi pada Indonesia Data and Economic Conference (IDE Katadata 2020) di Jakarta, Kamis (30/1).

 “Reformasi ini penting untuk transisi Indonesia ke ekonomi berbasis pengetahuan dengan pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh transfer dan produk iptek,” kata dia.

BACA JUGA: Catatan Politikus Gerindra: Pertumbuhan Ekonomi 2019 Meleset dari Target

Dalam acaraitu, para pakar seperti Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan LIPI Tri Nuke Pudjiastuti dan Co-founder & President BukaLapa  Fajrin Rasyid juga hadri.

Mereka diundang untuk memberikan pandangan terkait iklim riset yang terjadi saat ini dan implikasinya terhadap sektor masing-masing.

Investasi di bidang riset dan pengembangan, baik oleh pemerintah maupun swasta, merupakan pendorong penting bagi pertumbuhan ekonomi.

Oleh karena itu, kata dia, dukungan untuk penelitian dan inovasi dalam kebijakan pembangunan nasional esensial untuk meningkatkan produktivitas dan menciptakan nilai tambah.

Sebagai pembanding, dana penelitian di tiga kekuatan ekonomi teratas dunia, yakni Amerika Serikat, Tiongkok dan Jepang, adalah lebih dari 2 persen dari total PDB.

Di Indonesia, dana penelitian baru sekitar 0,25 persen dari PDB. (jos/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler