Riset CLSA: GoFood Banyak Diminati Dibanding Kompetitor

Jumat, 26 Februari 2021 – 21:13 WIB
Program Hari Kuliner Nasional GoFood yang dilangsungkan di Medan tanggal 1 April - 5 Mei berhasil mendorong jumlah pemesanan dan omzet lebih tinggi hingga 26%. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - Riset tematik yang dilakukan CLSA menunjukkan bahwa layanan pesan-antar makanan Go-Food memiliki banyak pelanggan setia dibandingkan kompetitornya.

Hasil lembaga survey itu mencatat, mayoritas orang atau mencapai 35 persen lebih memilih Go-Food dan sebesar 20 persen memilih Grab-Food.

BACA JUGA: Layanan GoFood Terbaik di Dunia, Kominfo: Semoga Bisa Dicontoh

Analis CLSA Jonathan Mardjuki, dalam catatan risetnya menyatakan, tema pesan-antar makanan online dipilih, sebab sektor ini merupakan salah satu bisnis yang paling menguntungkan di tengah pandemi.

”Pandemi telah mengubah dinamika bisnis di seluruh industri dan pengiriman makanan online mendapat manfaat dari perubahan tersebut," ungkap Jonathan, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (26/2).

BACA JUGA: Hore, GoFood Menghadirkan Diskon Hingga Rp 100 Ribu

"Survei kami menunjukkan bahwa 70 persen dari 450 responden lebih sering memesan makanan secara online daripada sebelumnya,” sambungnya.

Survei dilakukan terhadap 450 responden, mayoritas berasal dari Jakarta dan Bodetabek.

BACA JUGA: GoFood Kalahkah 46 Aplikasi Sejenis di 17 Negara  

Hasil survey didasarkan pada tingkat pendapatan, preferensi merek mereka seberapa teratur mereka memesan makanan secara online dan beberapa faktor lainnya.

Hasilnya, lebih banyak orang memilih Go-Food yaitu sebesar 35 persen vs 20 persen untuk Grab. Sedangkan sebesar 43 persen responden menggunakan kedua aplikasi.

”Go-Food, menurut kami, memiliki pelanggan yang lebih setia, di mana tiga keuntungan teratas dari penggunaan aplikasi adalah familiar dengan aplikasi, ketergantungan pada Go-Pay e-wallet dan ramah pengguna,” katanya.

Sementara itu, Grab-Food yang menjadi kompetitornya menurut hasil riset sebesar 60 persen responden percaya diskon besar adalah keuntungan utama.

”Kami menemukan pelanggan Gojek lebih loyal, sedangkan Grab mengandalkan komersialitas. Secara keseluruhan, menurut kami persaingan yang sehat antara kedua raksasa ini akan berdampak positif bagi pasar Indonesia,” tuturnya.

Dengan kekuatan brand yang dimiliki Gojek, CLSA memperkirakan pangsa pasar Gojek akan terus naik mencapai 58 persen, sementara Grab hanya 42 persen. (ddy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler