jpnn.com - SUTRADARA Erwin Arnada dan Penulis Skenario Salman Aristo mengakhiri riset di Belanda untuk pembuatan film Muhammad Hatta yang rencananya akan diproduksi Februari 2015.
Selama sepuluh hari berada di Belanda, keduanya mendatangi banyak tempat yang berkaitan dengan kehidupan Bung Hatta. Salah satunya adalah memperoleh izin masuk ke Ridderzaal Tweede Kamer Binnenhoff, Den Haag, tempat diselenggarakannya Konferensi Meja Bundar (KMB) sepanjang bulan Agustus dan November 1949.
BACA JUGA: Slank Dikecam Dukung Jokowi Naikkan BBM
"Hanya tamu negara dan undangan khusus yang bisa masuk ke ruang tempat KMB itu. Bureau Beheer Grafelijke Zalen yang memberikan izin kepada tim riset film Bung Hatta untuk mencari data dan memotret isi ruangan untuk kepentingan akurasi sejarah dalam film Hatta,” ujar Erwin dalam rilis yang diterima wartawan, Minggu, (22/11).
Menurut Erwin, lembaga-lembaga riset yang didatanginya di Negeri Kincir Angin itu, menyambut baik gagasan pembuatan film Bung Hatta.
BACA JUGA: Adegan Romantis Bangku Permanen TFIOS di Fox Studio
Di Bronbeek Museum Arnheim, Belanda, Erwin dan Salman mendapatkan kejutan menemukan buku “Indonesie Vrij“, Indonesia Merdeka, cetakan tahun 1928. Buku ini dipakai sebagai bahan pledoi (pembelaan diri) Bung Hatta di Pengadilan Belanda, tahun 1928.
Dalam buku itu Hatta tidak hanya menyoal kekejaman kolonialisme Belanda, tapi juga menuntut Indonesia Merdeka. Pledoi ini dibacakan Hatta dua tahun sebelum Soekarno membacakan pledoi Indonesia Menggugat di Pengadilan Bandung.
“Ini arsip yang sangat penting untuk memahami apa yang diperjuangkan Hatta untuk bangsanya. Kami kesulitan menemukan naskah aslinya di Indonesia. Dan ternyata tersimpan baik di museum Bronbeek,” terang Erwin.
BACA JUGA: Ini Sikap Slank saat Jokowi Naikkan Harga BBM
Erwin menambahkan bahwa petugas museum begitu ramah dan bersedia mencarikan arsip demi arsip tentang apa saja yang dilakukan Hatta selama berada di Belanda dari tahun 1924 hingga 1929.
“Banyak hal yang kami peroleh riset di Belanda ini. Termasuk menemukan tempat Hatta di penjara. Di berbagai buku tertulis Bung Hatta di penjara di Cassius Straat, ternyata setelah melakukan riset dan menggali dari berbagai sumber literatur di Belanda, Hatta ditahan di jalan Casuarieastraat," tuturnya.
Sementara itu menurut Salman, saat ini penjara yang bersejarah itu sudah diganti gedung baru. Namun, ujarnya, itu tetap penting untuk akurasi tempat dan waktu dalam pembuatan film.
"Kami benar-benar mendapat kesempatan langka. Sebuah kehormatan untuk merasakan langsung apa yang terjadi. Rasanya seperti memasuki ruang dan waktu di masa Hatta bersama delegasinya berjuang untuk kedaulatan Indonesia dengan kepiawaian negosiasinya,” kata Salman. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cewek Berwajah Imut Ini Bikin Heboh Netizens
Redaktur : Tim Redaksi