Riset Real Count KPU, Timnas AMIN Temukan Banyak Bukti Penggelembungan Suara Paslon 02

Kamis, 15 Februari 2024 – 22:10 WIB
Paslon Capres dan Cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Foto: Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Tim Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandara (Timnas AMIN) menemukan bukti penggelembungan suara dalam penghitungan riil (real count) yang masuk ke sistem atau situs Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Wakil Ketua Dewan Pakar Timnas AMIN Amin Subekti mengatakan timnya melakukan riset dan verifikasi data dengan memvalidasi formulir C1 dan data di website KPU.

BACA JUGA: KPU Minta Maaf Terjadi Kesalahan Konversi Data ke Dalam Sirekap, Bakal Segera Dikoreksi 

Hasilnya, hanya dalam beberapa jam terakhir saja, terdapat sekitar 335 laporan dari berbagai TPS yang berbeda antara angka di tabulasi dengan dokumen pendukung berupa formulir C1 yang diunggah di situs KPU.

Sebanyak 335 laporan itu tersebar di 181 kota dan 36 provinsi. Untuk itu, terdapat perbedaan angka di Formulir C1 dan tabel di website KPU.

BACA JUGA: Real Count KPU: Prabowo Masih Unggul saat Dugaan Kecurangan Pemilu Bermunculan

Laporan ini hanya menjadi sampel dari riset Timnas AMIN.

Timnas AMIN melakukan riset setelah melihat dinamika yang berkembang di masyarakat, laporan melalui sosial media maupun WhatsApp tentang adanya perbedaan angka di form C1 dan website KPU.

BACA JUGA: Tim Hukum AMIN Soroti Pelanggaran Serius Pilpres

"Kami buka apa yang di website KPU, lalu mencoba memeriksa dalam beberapa jam terakhir, apakah ada sesuatu kelemahan dalam uploading," ucap Amin Subekti dalam konferensi pers di Sekretariat Koalisi Perubahan, Jalan Brawijaya X, Jakarta Selatan, Kamis (15/2).

Menurut dia, dari 335 laporan itu terdapat penggelembungan suara untuk semua paslon. Akan tetapi, proporsi penggelembungannya berbedap-beda.

Misalnya, paslon 01 mendapatkan tambahan suara 19,6 persen, paslon 02 65 persen, dan paslon 03 15,40 persen di atas formulir C1.

"Ini yang kami temukan di website KPU. Saya kira ini membuktikan bahwa apa yang dibicarakan masyarakat memang terjadi. Dan riset ini bisa dilakukan semua orang, bisa menelusuri sendiri, dari sana akan kelihatan adanya perbedaan angka di form C1 dan website KPU,” jelasnya.

Diketahui, warganet heboh karena banyaknya hasil perolehan data formulir C1 hasil plano yang ada di tempat pemungutan suara (TPS) dengan yang ada di aplikasi Sirekap.

Contohnya, di TPS 004, Panyirangan, Pangarengan, kec. Sampang, Jawa Timur, dalam formulir C1 suara Prabowo-Gibran 82, namun dalam Sirekap menjadi 536.

Lalu, di TPS 013, Kelurahan Kalibaru, Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat, dalam form C1 hanya 117 suara, tetapi di Sirekap menjadi 617 suara.(mcr4/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur : Yessy Artada
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler