Riset Ungkap Masyarakat Malas ke Dokter Gigi, Sensodyne Lakukan Ini

Rabu, 15 Mei 2024 – 19:32 WIB
Sensodyne mendorong masyarakat agar memeriksakan gigi kepada tenaga kesehatan profesional dan berkunjung secara rutin ke dokter gigi. Foto. Dok. Sensodyne

jpnn.com, JAKARTA - Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan sebanyak 94,9 persen masyarakat di perkotaan tidak pernah berkunjung ke dokter gigi untuk melakukan pemeriksaan rutin dalam satu tahun terakhir.

Selain itu, dari 57 persen masyarakat yang mengalami masalah gigi dan mulut, hanya 10,2 persen yang pergi ke dokter gigi .

BACA JUGA: Cobra Dental Innovation Day, Ikhtiar Memajukan Dunia Kedokteran Gigi Indonesia

"Padahal, kesehatan mulut yang buruk berdampak negatif terhadap kualitas hidup dan menurunkan tingkat kenyamanan dan kebahagiaan hidup seseorang," kata Ketua Umum Persatuan Dokter Gigi Indonesia Pengurus Wilayah (PDGI Pengwil) Jakarta, drg. Usman Sumantri, M.Sc.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam edukasi kesehatan gigi dan mulut bersama Haleon serta Sensodyne dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Mulut Sedunia, Rabu (15/5).

BACA JUGA: Jaga Kesehatan Gigi dengan Menggunakan 4 Bahan Alami Ini

Edukasi dikemas dalam kegiatan Fun Walk di pelataran FX Sudirman Jakarta. Diharapkan kegiatan tersebut mampu memberikan pencerahan agar masyarakat memperhatikan kondisi kesehatan gigi dan mulutnya.

"Kami menyediakan pemeriksaan gigi gratis untuk lebih dari 150 pasien khususnya mereka yang mengalami permasalahan gigi sensitif," ucapnya.

BACA JUGA: Speedboat Hibah Bea Cukai Tembilahan Bantu Selamatkan Warga Korban Gigitan Ular Berbisa

Umumnya, gigi sensitif ditandai dengan rasa ngilu dan nyeri yang menusuk dentin gigi yang terbuka karena terkena rangsangan perubahan suhu yang ekstrem (dingin atau panas) maupun rangsangan kandungan kimiawi seperti asam dan manis yang terkandung dalam makanan serta minuman.

"Segera pergi ke dokter gigi ketika tubuh telah memberikan sinyal rasa sakit dan tidak menunda hingga kondisi sudah menjadi lebih parah," lanjutnya.

Melalui kolaborasi ini, Sensodyne menawarkan lebih dari 15.ribu pemeriksaan sensitivitas gigi dan membagikan 1.000 produk Sensodyne untuk mendorong masyarakat agar memeriksakan giginya kepada tenaga kesehatan professional dan berkunjung secara rutin ke dokter gigi.

“Kesehatan mulut merupakan aspek fundamental bagi kesehatan, kesejahteraan, dan kualitas hidup individu secara menyeluruh," jelas Dhanica Dumo-Tiu, General Manager Haleon Indonesia.

Dia mengatakan kebiasaan menunda pergi ke dokter gigi dan tidak mendapatkan penanganan professional di waktu yang tepat dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius hingga membuat waktu penyembuhan menjadi lebih lama.

Hal tersebut akibat efek samping yang ditimbulkan dari diagnosis mandiri maupun pengobatan yang tidak tepat.

Fun Walk yang diselenggarakan Sensodyne dan PDGI ini diikuti oleh lebih dari 600 dokter gigi dan ratusan peserta dari berbagai komunitas.

Rangkaian acara Hari Kesehatan Mulut Sedunia Sensodyne bersama PDGI juga akan terus berlanjut, salah satunya melalui Dentist Education Competition yang menjadi ajang edukasi terkait gigi sensitif dan telah dilaksanakan sepanjang April 2024. (esy/jpnn)


Redaktur : Dedi Yondra
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler