Speedboat Hibah Bea Cukai Tembilahan Bantu Selamatkan Warga Korban Gigitan Ular Berbisa

Kamis, 02 Mei 2024 – 18:46 WIB
Warga Inhil memanfaatkan speedboat hibah Bea Cukai Tembilahan sebagai ambulans air. Foto: Dokumentasi Humas Bea Cukai

jpnn.com, INDRAGIRI HILIR - Warga Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) memanfaatkan speedboat yang dihibahkan Bea Cukai Tembilahan sebagai ambulans air.

Speedboat kecil yang di lambungnya terdapat slogan 'Bea Cukai Tembilan Berbakti Membangun Negeri' kini difungsikan sebagai ambulans air oleh warga di Kecamatan Concong, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Provinsi Riau.

BACA JUGA: Bea Cukai: Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar, Denda Terhindar

Speedboat tersebut berasal dari hibah barang yang menjadi milik negara (BMMN) eks penindakan Bea Cukai Tembilahan dan telah berjasa dalam mendukung aksi kemanusiaan masyarakat Inhil, khususnya warga Desa Concong Tengah, Kecamatan Concong.

Kepala Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan Bea Cukai Tembilahan Septian Ariwibowo mengungkapkan speedboat tersebut dimanfaatkan sebagai ambulans air yang difungsikan untuk mengangkut warga yang membutuhkan pertolongan pertama akibat kecelakaan, kondisi kedaruratan kesehatan, atau kegiatan kemanusiaan lainnya.

BACA JUGA: Bea Cukai dan Pemda di Sleman & Sulsel Bersinergi Dukung Program Pemanfaatan DBHCHT

“Ambulans air tersebut pernah digunakan untuk membawa warga asal Desa Concong Tengah yang tergigit ular berbisa ke Puskesmas yang berlokasi di Desa Concong Luar,” kata Septian dalam keterangan yang diterima, Kamis (2/5).

Pada Minggu (7/4), kata Septian, warga Desa Concong Tengah bernama Ali (21) tergigit ular kapak (viperadae) saat tidur di rumahnya yang terletak di tepi parit.

BACA JUGA: Bea Cukai Tindak Ribuan Botol Miras Ilegal di Medan, Nilainya Gak Main-Main

Keluarga Ali segera membawanya ke rumah tenaga kesehatan terdekat untuk segera mendapatkan pertolongan pertama.

Sayangnya, tenaga kesehatan tersebut tidak memiliki serum antibisa ular sehingga Ali harus dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat.

Kondisi Ali kian lemas, karena mual dan pusing akibat bisa ular yang terus menjalar sehingga anggota keluarganya menghubungi kepala desa untuk meminta izin menggunakan ambulans air hibah dari Bea Cukai Tembilahan.
Ambulans air tersebut digunakan membawa Ali ke Puskesmas yang terletak di Desa Concong Luar.

Setelah mendapatkan izin, Ali berhasil mendapatkan serum antibisa di Puskesmas dengan menggunakan ambulans air.

Korban berhasil selamat dari racun bisa dan mendapatkan perawatan lebih lanjut oleh tenaga kesehatan setempat.

“Kami berharap dengan hibah yang dilakukan oleh Bea Cukai Tembilahan dapat memudahkan masyarakat,” pungkas Septian. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler