Risiko Penyakit Jantung Turun hingga 50 Persen dengan Olahraga Ini

Rabu, 07 April 2021 – 05:31 WIB
Warga bersepeda di kawasan Pantai Ancol Jakarta sebelum ada pandemi COVID-19. Ilustrasi Foto: Sam/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia (YJI) Esti Nurjadin mengatakan, meningkatnya penderita penyakit jantung di Indonesia tidak terlepas dari perubahan gaya hidup masyarakat.

"Salah satunya adalah kemajuan teknologi yang membuat segalanya serba mudah, lalu membuat kita minim dalam bergerak dan kurang berolahraga”, ujar Esti dalam siaran resmi, Selasa (6/4).

BACA JUGA: Bunda, Ada 3 Tips Nih untuk Bangkit dari Situasi Krisis

Ada berbagai macam jenis olahraga yang dapat dilakukan, salah satunya bersepeda yang belakangan ini marak di tengah masyarakat.

Bersepeda termasuk kegiatan olahraga yang menyenangkan.

BACA JUGA: Demam, Pegal dan Lemas Setelah Menerima Vaksin COVID-19? Virologis Bilang Begini

Bersepeda memiliki banyak manfaat untuk kesehatan terutama bagi kesehatan jantung.

“Kesehatan adalah investasi dan aset penting yang harus dijaga. Salah satu penyebab serangan penyakit kardiovaskular dan stroke adalah kurangnya olahraga," ujar Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) Isman Firdaus.

BACA JUGA: Cari Busana Lebaran? Coba deh Koleksi Kolaborasi Sideline-Lesti Kejora

Menurutnya, agar kesehatan jantung tetap terjaga, perlu melakukan olahraga praktis. Misalnya, bersepeda.

"Berolahragalah setiap hari dalam seminggu. Jika tidak sempat, lakukan olahraga dengan intensitas sedang sebanyak 5 kali dalam seminggu selama 30 menit," ucapnya.

“Alternatif lain, olahraga dengan intensitas sedang selama 30 menit sampai 1 jam sebanyak 3 kali dalam seminggu. Bersepeda dengan rutin akan menurunkan risiko penyakit jantung hingga 50 persen," katanya.

Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari juga berpendapat, berolahraga akan mendorong orang untuk hidup lebih sehat.

Selain itu, melalui olahraga masyarakat juga akan memiliki karakter dan integritas yang kuat serta menjunjung tinggi sportivitas.

“Olahraga harus menjadi bagian dari gaya hidup kita sehari-hari dan tidak perlu yang sulit cukup bersepeda misalnya. Bersepeda adalah salah satu olahraga yang mudah dan murah”, ujarnya.

“World Health Day dekat dengan International Day of Sport for Development and Peace yang jatuh pada tanggal 6 April tiap tahunnya. Tentunya antara olahraga dan kesehatan sangat erat hubungannya, karena salah satu cara kita untuk hidup sehat adalah dengan berolahraga," tuturnya.

Raja Sapta mengakui, Indonesia masih dihadapkan dengan pandemi COVID-19.

Sejumlah fasilitas olahraga juga belum sepenuhnya beroperasi dengan normal.

"Jadi, bersepeda masih menjadi salah satu alternatif olahraga yang paling aman saat ini,” lanjutnya.

Bersepeda termasuk salah satu olahraga yang risiko cederanya sangat minim.

Aktivitas bersepeda menjadi kegemaran banyak orang karena disamping dapat mengurangi risiko penyakit jantung.

Bersepeda juga dianggap sebagai kegiatan yang menyenangkan.

Tubuh akan lebih sehat jika kegiatan bersepeda dilakukan secara teratur.

Pandangan para pakar kesehatan di atas, dimuat dalam buku saku "Cara Tepat Bersepeda Untuk Kesehatan Jantung".

Buku saku dikeluarkan PERKI, NOC Indonesia dan YJI untuk memperingati World Health Day yang jatuh setiap 7 April.

Lewat buku saku ini, masyarakat diajak mempersiapkan kondisi tubuh untuk mencegah terjadinya cedera.

Dalam buku saku juga dijelaskan tentang tips jantung sehat bagi para pesepeda, skrining awal saat bersepeda, sampai bagaimana bersepeda agar tidak berisiko terjadi serangan jantung.

“Adanya buku saku yang membahas mengenai kegiatan bersepeda dan kesehatan jantung ini diharapkan dapat dijadikan panduan dasar kepada masyarakat untuk berolahraga khususnya bersepeda dengan teratur demi kesehatan khususnya kesehatan jantung mereka,” kata Esti.

Penyakit jantung masih merupakan ancaman dunia nomor satu.

Di Indonesia sendiri berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menyebutkan bahwa setidaknya 15 dari 1000 orang individu di Indonesia menderita penyakit jantung.(Antara/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler