jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik dari Univeristas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga mengomentari pernyataan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini yang mengancam ASN akan memindahkan ke Papua bagi yang tidak becus bekerja.
Menurut Jamiluddin, marah yang diiringi ucapan tak pantas itu tentu tidak layak diucapkan seorang menteri.
BACA JUGA: Sedang Isoman, Mbak LM Malah Berbuat Terlarang, Bikin Malu Institusi Negara!
Pasalnya, Risma seolah merendahkan Papua.
"Kesannya Papua itu sebagai tempat buangan bagi orang-orang yang bersalah," kata Jamiluddin kepada JPNN.com, Rabu (14/7).
BACA JUGA: Ini Kata Mensos Risma Tentang RS Darurat Lapangan Tembak Kedung Cowek
Dia menilai ucapan Risma itu juga dapat dipersepsi merendahkan Papua yang merupakan pulau kaya, indah, dan seolah-olah hanya cocok untuk ASN yang tidak berprestasi.
"Sikap Risma itu tampaknya tidak menggambarkan wawasan kebangsaan," ujar Jamiluddin.
BACA JUGA: Rumah Sakit Khusus Covid-19 Ludes Dilalap Api, 42 Orang Tewas, Mengerikan!
Penulis buku Perang Bush Memburu Osama itu menegaskan, sebagai menteri seharusnya Risma tak mengucapan yang tidak memcerminkan wawasan kebangsaan.
Oleh karena itu, dia meminta Risma mengikuti tes wawasan kebangsaan oleh lembaga independent.
Menurutnya, hal itu diperlukan agar yang dituntut berwawasan kebangsaan bukan hanya para bawahan (ASN) tetapi juga pimpinannya.
"Risma juga harus minta maaf kepada warga Papua. Perlu dilakukan agar warga Papua tidak tergores dengan ucapan Risma yang sangat tidak terpuji tersebut," pungkas Jamiluddin Ritonga. (cr3/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
BACA ARTIKEL LAINNYA... 2 Truk Tabrak Warung Bakso, 3 Orang Dievakuasi, Sopir dan Keneknya Mana?
Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama