Risma Bakal Menghadapi Tantangan yang Rumit

Rabu, 23 Desember 2020 – 02:55 WIB
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (FOTO ANTARA/HO-Humas Pemkot Surabaya)

jpnn.com, SURABAYA - Tri Rismaharini atau Risma dinilai akan menghadapi banyak tantangan yang rumit setelah ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Menteri Sosial RI.

Pengamat politik Mochtar W. Oetomo mengatakan dari sisi apa pun Risma layak mendapat kepercayaan sebagai menteri setelah dua periode mampu memimpin Kota Surabaya dengan prestasi.

BACA JUGA: Terkejut Ditunjuk Jadi Mensos, Bu Risma Bilang Begini

Secara politis, kata direktur Surabaya Survey Center (SSC) ini, posisi menteri diinterpretasikan sejumlah pihak sebagai capaian strategis Risma untuk membangun jalan politik berikutnya.

Posisi itu strategis baik dalam konteks Pilkada DKI maupun Jatim ke depan, atau bahkan dikaitkan dengan konstelasi politik 2024. "Karena dengan jabatan baru ini Risma menjadi memiliki panggung politik yang jauh lebih besar dan lebih luas," kata Mochtar di Surabaya, Selasa (22/12).

BACA JUGA: Prabowo & Sandi Jadi Pembantu Jokowi, Kenapa Harus Ada Cebong Vs Kampret?

Namun terlepas dari hal itu, kepercayaan Presiden Jokowi kepada Risma merupakan amanah yang berat. Sebab, ada banyak pekerjaan rumah dan tantangan yang harus diselesaikan Risma untuk bisa menjawab ekspektasi publik.

Pertama, begitu dilantik sebagai mensos, Risma akan langsung berhadapan dengan situasi sosial yang pelik. Terlebih pandemi COVID-19 belum tentu kapan akan berakhir, dan menyisakan banyak problem sosial yang harus diselesaikan.

BACA JUGA: Gus Yaqut Jabat Menteri Agama, PA 212 Keluarkan Pernyataan, Ada Kalimat Gaduh dan Hancur

"Apalagi ditambah lagi sekarang ini masuk bulan-bulan dengan cuaca dan curah hujan yang tidak menentu, yang memungkinkan munculnya banyak bencana dan musibah alam," lanjut Mochtar.

Kedua, Risma harus menghadapi berbagai problem internal kementerian yang membuat pendahulunya Juliari Peter Batubara terkena OTT KPK. Kooordinasi, konsolidasi dan berbagai pembenahan internal Kemensos tentu bukan hal yang mudah dan memerlukan energi tersendiri.

Ketiga, sebagai mensos baru, Risma mau tidak mau harus berhadapan dengan citra diri lembaga Kemensos yang bisa dibilang ada pada titik nadir dengan berbagai kasus yang menjerat mensos-mensos sebelumnya.

"Mengembalikan citra diri Kemensos tentu bukan pekerjaan gampang yang bisa ditempuh dengan cepat. Setidaknya Risma harus membuktikan Kemensos akan lebih bersih dan berintegrasi ke depan," ucapnya.

Keempat, selama ini Kementerian ini selalu dikaitkan dengan kepentingan politik jejaring partai. Dalam hal ini, Risma memiliki tantangan besar untuk bisa menunjukkan kepada publik bahwa Kemensos bisa independen dari kepentingan politik jejaring partai.

Dalam konteks ini, Risma telah berhasil menunjukkan keberhasilannya bisa lepas dari kepentingan oligarki politik selama dua periode jadi wali kota Surabaya.

"Setidaknya itu yang dibaca oleh publik. Dan mudah mudahan kembali bisa Risma buktikan saat menjadi mensos," pungkas Mochtar.(antara/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler