WALIKOTA Surabaya Tri Rismaharini tampak begitu lega setelah deklarasi penutupan lokalisasi tadi malam. Senyum mengembang di wajah wali kota perempuan pertama Surabaya itu. Dia memaparkan semua ide besar pengembangan kawasan eks lokalisasi Dolly.
Apakah Ibu puas dengan deklarasi penutupan Dolly?
Saya cukup lega. Dulu (lokalisasi) Sememi dan Dupak Bangunsari juga seperti itu (mendapat tentangan). Tapi, harus dilakukan transformasi. Tak mudah memang, tapi bukan berarti tidak bisa. Contohnya, Dupak Bangunsari sekarang jauh lebih baik
Bagaimana dengan pemberian kompensasi?
Tentu butuh waktu karena tidak sedikit yang menerima. Jumlah PSK, pendataan terakhir, ada 1.449 orang. Sedangkan mucikari 311 orang. Besok (hari ini) kami mulai pencairan dengan dibantu aparat. Kami beri waktu lima hari. Kalau (bantuan) tidak diambil, ya akan kita tinggal.
Maksudnya?
Uang itu kan bukan uang saya sendiri. Dana itu dari Kemensos (Kemetrian Sosial) dan Pemprov Jatim. Kalau tidak diambil, ya salah mereka. Uang itu akan dikembalikan karena ini bukan uang saya. Jadi, silakan diambil dalam waktu lima hari ini.
Banyak PSK yang tak datang ke acara deklarasi penutupan. Kabarnya, mereka diintimidasi?
Kalau mau fair dan diberi kebebasan ke mereka untuk memilih, pasti mereka ingin lepas dari kondisi itu. Selama ini tak fair. Kalau mereka (PSK atau mucikari) sakit, ndak ada yang mengobatkan. Pasti kami mengobatkan. Makanya, kasih mereka kebebasan memilih. Jangan diintimidasi. Sudah cukup mereka tertekan seperti ini. Sudah cukup keluarga mereka hancur. Sudah cukup anak-anak yang mendapat tekanan mental. Kita harus memotong mata rantai setan ini.
Apa rencana selanjutnya setelah deklarasi malam ini (tadi malam, Red)?
Kami akan jaga terus tempat itu (lokalisasai Dolly). Akan kami tempatkan petugas di sana. Kalau ada yang melanggar, ya ditindak. (fim/jun/c4/kim)
BACA JUGA: Dana Stimulan Diambil atau Tidak, Dolly Tetap Ditutup
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kunjungi Riau Pos Group, Kejati Riau Siap Dikritik
Redaktur : Tim Redaksi