Ritual Adat saat Presiden Jokowi Berkemah di IKN Nusantara, Tanah & Air dari Tempat Sakral

Sabtu, 12 Maret 2022 – 09:06 WIB
Menjelang kunjungan Presiden Jokowi sejumlah persiapan mulai dilakukan, seperti mendirikan tenda-tenda kemah di titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Foto: Dari Helena untuk JPNN.com

jpnn.com, SAMARINDA - Presiden Jokowi akan berkunjung ke IKN Nusantara selama tiga hari, yakni 13-15 Maret 2022.

Selama tiga hari di sana, Presiden Jokowi akan menghadiri serangkaian acara, antara lain ritual adat penyambutan pembangunan IKN Nusantara.

BACA JUGA: Jokowi Berkemah di IKN Nusantara, Isran Noor: Alhamdulillah, Persiapan Sudah Dikerjakan

Presiden Jokowi akan berkemah di titik nol yang menjadi lokasi dibangunnya Istana Negara.

Kepada seluruh gubernur yang hadir, Jokowi meminta mereka membawa tanah dan air dari daerah mereka masing-masing.

BACA JUGA: Jokowi Memerintah Seluruh Gubernur Bawa Dua Benda Ini untuk Kendi Nusantara

Tanah dan air dari penjuru negeri itu nantinya digunakan di dalam ritual adat yang akan digelar di titik nol IKN Nusantara, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada Senin (14/3).

Air dan tanah yang dibawa para gubernur nantinya dituangkan dalam wadah besar terbuat dari tembaga yang diberi nama Kendi Nusantara.

BACA JUGA: Merespons Pelantikan Pimpinan Otorita IKN, Tokoh Adat: Kami Jangan Dijadikan Penonton

Seluruh gubernur seluruh Indonesia saat ini dikabarkan sedang mempersiapkan tanah dan air yang akan dibawa dalam acara syukuran penyambutan pembangunan IKN Nusantara.

Tanah yang akan dibawa kepala daerah itu seberat 2 kilogram dan air sebanyak 1 liter, diambil dari suatu tempat yang dianggap sakral dan mewakili daerah masing-masing.

Gubernur Kaltim Isran Noor rencananya akan membawa tanah dan air dari dua tempat sakral di Benua Etam. Untuk mengisi Kendi Nusantara, Pemprov Kaltim, berencana akan mengambilkan air dan tanah dari Kutai Lama dan Paser.

"Tanah dan air kami ambil dari Kutai Lama, Kecamatan Anggana, Kutai Kartanegara dan dari Paser. Dua tempat ini sebagai perwakilan Kesultanan yang ada di Kalimantan Timur," ucap Biro Administrasi Pimpinan Setda Prov Kaltim Syafranuddin dikonfirmasi JPNN.com, Jumat (11/3) malam.

Juru Bicara Gubernur Kaltim ini menjelaskan, alasan mengambil air dan tanah di Kutai Lama, karena kawasan tersebut dahulunya adalah tempat berdiri Kesultanan Kutai Kartanegara Ing  Martadipura.

Kutai Lama menjadi pusat Kerajaan Kutai Kertanegara selama 4 abad, sejak tahun 1300 masehi, sebelum berpindah ke Jembayan dan terakhir di Tenggarong.

"Dalam catatan sejarah Kutai Kartanegara, kawasan Kutai Lama merupakan tonggak awal berdirinya Kerajaan Kutai Kartanegara yang didirikan Batara Agung Dewa Sakti pada sekitar Abad ke-14," ucap pria yang akrab disapa Ivan tersebut.

Ivan menyampaikan, terpilihnya pengambilan air dan tanah di Kutai Lama, selain melihat sejarah, dalam tradisi Kesultanan Kutai Kartanegara pihak keraton selau mengambil air Sungai Mahakam di kawasan Kutai Lama untuk digunakan dalam prosesi Erau.

"Ritual Ngalak Air mengandung pesan filosofis agar selalu mengingat asal-muasal nenek moyang dan mempertahankan kearifan leluhur yang diwariskan," terangnya.

"Meski Ibu Kota Kesultanan Kutai berpindah ke Tenggarong. Namun, keluarga Kesultanan Kutai tetap menganggap Kutai Lama sebagai kampung halaman dan asal-usul nenek moyang mereka," sambungnya.

Ivan menerangkan, guna melancarkan pengambilan air dan tanah di Kutai Lama, Pemprov Kaltim sudah berkoordinasi dengan Pemkab Kukar.

Selanjutnya koordinasi dengan Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Camat Anggana dan Kepala Desa Kutai Lama.

"Biasanya untuk mengambil air Tuli ini, dibawa kelengkapan ritual seperti beras wija kuning, wijen hitam yang dicampur dupa, air tepung tawar, arang yang membara, kembang, dan beberapa butir telur. Namun, untuk kegiatan IKN, ini bisa disederhanakan. Namun, tidak mengurangi maknanya," ucapnya.

Pemprov Kaltim turut mengambil tanah dan air sakral di kawasan Paser. Dahulunya kawasan tersebut juga berdiri Kesultanan Paser yang mencakup wilayah Kabupaten Paser dan PPU.

"Kebetulan wilayah IKN Nusantara ini kan sebagian wilayah Kesultanan Kutai dan Kesultanan Paser. Jadi ini simbol mewakili Kesultanan yang ada di Kalimantan Timur," imbuhnya.

Ditambahkan Ivan, Presiden Jokowi rencananya akan berkunjung ke IKN Nusantara selama tiga hari.

"Tanggal 13 Pak Jokowi menginap dulu di Balikpapan, Senin tanggal 14 Maret baru (ritual) mengisi Kendi Nusantara. Sekaligus menginap di sana," bebernya.

Setelah menggelar acara syukuran dan ritual adat istiadat, Presiden akan menginap di titik nol IKN Nusantara bersama lima gubernur wilayah Kalimantan.

"Seluruh gubernur Indonesia akan hadir. Namun, untuk yang ikut berkemah di lokasi IKN Nusantara hanya lima gubernur Kalimantan saja," pungkasnya. (mcr14/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Elektabilitas Masih Tinggi, Jokowi Berpeluang Terpilih Lagi jadi Presiden


Redaktur : Soetomo
Reporter : Arditya Abdul Aziz

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler