jpnn.com, JEMBER - Seorang polisi ikut menjadi korban ritual berujung maut di Pantai Payangan, Kabupaten Jember, Jawa Timur, pada Minggu (13/2).
Namanya Febri dan satu-satunya korban yang berasal dari Kabupaten Bondowoso dari 11 orang yang meninggal dunia.
BACA JUGA: 20 Orang Terseret Arus Pantai Payangan Jember, Ada yang Meninggal Dunia
Febri yang memiliki nama lengkap Febriyan Duwi P merupakan polisi aktif berpangkat Bripda dan berdinas di Polsek Pujer, Polres Bondowoso.
"Atas nama pribadi dan Pemkab Jember, saya ikut belasungkawa atas meninggalnya belasan orang di Pantai Payangan. Mari kita doakan bersama semoga mereka husnulkhatimah," kata Bupati Jember Hendy Siswanto.
BACA JUGA: Mengerikan, Detik-detik Ombak Laut Selatan Menyeret Peserta Ritual, 11 Orang Meninggal Dunia
Bupati Hendy menyempatkan untuk menjenguk korban peserta ritual yang selamat di Puskesmas Ambulu sekaligus memberikan santunan kepada keluarga korban yang meninggal karena diterjang ombak besar laut selatan saat melakukan ritual di Pantai Payangan.
"Mereka merupakan rombongan Kelompok Tunggal Jati Nusantara sebanyak 23 orang dan satu orang sopir yang mengantarkan rombongan ke Pantai Payangan," sebutnya.
BACA JUGA: Gubernur Khofifah Doakan Peserta Ritual di Pantai Payangan yang Meninggal Husnulkhatimah
Sopir minibus, termasuk salah satu dari 13 korban selamat, sedangkan 11 orang lainnya ditemukan meninggal dunia.
Dari 11 korban peserta ritual yang meninggal tersebut, 10 orang merupakan warga Jember, sedangkan satu orang warga Bondowoso yang merupakan seorang polisi.
Bupati Hendy bersama Dandim 0824/Jember Letkol Infanteri C Pangaribuan dan Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo mengunjungi rumah korban peserta ritual yang meninggal dunia, yakni korban pasangan suami-istri Saiful Bahri dan Sri Wahyuni Komariah yang berada di Kecamatan Ajung.
Dalam kesempatan itu, bupati meminta kepada seluruh warga Jember untuk tidak beraktivitas di bibir pantai dahulu.
"Cuacanya saat berbahaya, tolong petugas terkait untuk memperketat penjagaan pantai," pesannya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi