Riuh Tepuk Tangan Atas Salam Komando Tito dan BG di Istana

Kamis, 14 Juli 2016 – 07:03 WIB
Presiden Joko Widodo melantik Komjen Tito Karnavian sebagai Kapolri. Foto: Biro Pers Kepresidenan

jpnn.com - JAKARTA - Kepada Kapolri yang baru, Jenderal Tito Karnavian, Presiden Joko Widodo mengamanatkan persatuan, kekompakan, dan soliditas. Jenderal muda dengan karir cemerlang itu resmi dilantik presiden di Istana Negara, Rabu (13/7). Dia menggantikan Jenderal Badrodin Haiti yang purnatugas 

"Saya minta Saudara untuk fokus pada dua hal. Pertama, jaga persatuan, kekompakan, soliditas internal Polri. Kedua, lakukan reformasi Polri secara menyeluruh dan konsisten," ujar Jokowi saat menyampaikan pesan kepada Tito di Istana Negara kemarin (13/7).

BACA JUGA: Yuk, Antar Anak ke Sekolah saat Hari Pertama Tahun Ajaran Baru

Jokowi sepertinya mafhum, momen pelantikan itu menjadi ujung dari pencarian panjang sosok Kapolri yang sempat di­warnai beragam kontroversi dan menguras energi. Tentu masih terpaku dalam ingatan publik, menjelang Kapolri Sutarman pensiun pada April 2015, sosok Komjen Budi Gunawan (BG)-lah yang muncul sebagai kandidat kuat. 

Jenderal yang dikenal dekat dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri itulah yang lantas diajukan ke DPR. Satu kaki BG sudah me­napak ke kursi Kapolri saat DPR menyetujui pencalonannya.

BACA JUGA: Ingat Ya, Diaz dan Gories Mere Bukan Titipan di Istana

Lalu, tiba-tiba Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkannya sebagai tersangka. Dari situlah drama dimulai. Perseteruan Polri dan KPK memanas, kriminalisasi pimpinan KPK, gerakan massa pendukung KPK, praperadilan yang akhirnya membebaskan BG dari status tersangka, termasuk tekanan politik ke Jokowi, mewarnai periode suram tersebut. Hingga akhirnya, Jokowi mengambil jalan tengah dengan memilih Badrodin Haiti (Wakapolri saat itu) untuk menggantikan Sutarman.

Menjelang Badrodin pensiun, nama BG kembali mencuat sebagai calon Kapolri dan lagi-lagi mendapat dukungan kuat dari beberapa partai politik. Lalu, ketika tiba-tiba Jokowi memilih Tito Karnavian, sosok yang relatif muda, bayang kekhawatiran terjadinya friksi di internal Polri disuarakan banyak pihak.

BACA JUGA: Menteri Susi Dijadwalkan Pantau Peledakan Tiga Kapal Asing

Itulah yang ingin diredam Jokowi. Itu pula yang sepertinya ada dalam benak puluhan jenderal polisi bintang 1, 2, dan 3 yang kemarin hadir menyaksikan pelantikan Tito di Istana Negara. 

Karena itu, prosesi pelantikan terasa berjalan normal, mulai derap lagu Indonesia Raya yang dibawakan marching band Paspampres, pembacaan sumpah jabatan, prosesi kenaikan pangkat, penandatanganan berita acara, hingga sambutan Jokowi.

Lalu, tibalah pada momen pemberian ucapan selamat kepada Tito. Dimulai dari Presiden Jokowi, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Presiden Ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, diikuti para menteri dan pejabat tinggi negara lainnya, termasuk Badrodin Haiti. 

Kemudian, tibalah saat ketika BG memberikan selamat, menjabat tangan Tito, lalu keduanya melakukan salam komando. Senyum tersungging dari wajah keduanya. 

Tanpa dikomando, tepuk tangan meriah puluhan perwira tinggi Polri pun pecah di dalam Istana Negara. Wajah mereka semringah saat menyaksikan keakraban Tito dan BG.

Di antara mereka ada Irwasum Polri Komjen Pol Dwi Priyatno, Kalemdikpol Komjen Pol Syafruddin, Kabaintelkam Komjen Pol Nur Ali, Sestama Lemhannas Komjen Pol Suhardi Alius, dan perwira bintang 1 dan 2 lainnya. Hanya Kepala BNN Komjen Budi Waseso yang tak terlihat. (owi/c10/sof) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lah, Penyuap Damayanti Ternyata Tak Ikut Lelang Proyek Jalan di Maluku


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler