jpnn.com, JAKARTA - Rencana Bank DKI mengembangkan platform khusus bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) bernama E-Order untuk membantu segmen tersebut di tengah pandemi COVID-19 dinilai langkah yang baik guna memulihkan perekonomian Jakarta.
"Kami sangat mengapresiasi usaha yang baik dari Bank DKI untuk turut serta memperbaiki perekonomian Jakarta dengan E-Order tersebut. Harapannya dengan keterlibatan berbagai pihak, mudah-mudahan Jakarta bisa segera pulih dari COVID-19 di segala bidang, termasuk perekonomian," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) di Balai Kota Jakarta, Selasa.
BACA JUGA: Wagub Minta Bank DKI Tingkatkan Upaya Pemulihan Ekonomi
Menurut Ariza, Pemprov DKI juga menyadari pandemi Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) sejak Maret 2020 memaksa diberlakukan berbagai kebijakan pembatasan yang bertujuan untuk pemutusan rantai penyebaran virus tersebut.
Kebijakan-kebijakan tersebut memiliki dampak yang tidak mudah bagi sektor ekonomi di Jakarta. Banyak UKM yang terpaksa melayangkan permohonan keringanan kredit atau restrukturisasi pada berbagai bank, termasuk Bank DKI.
BACA JUGA: Bersama Lawan COVID-19, Bank DKI Donasikan Rp 5 Miliar
Platform E-Order merupakan sebuah marketplace yang akan menyambungkan para pelaku UKM dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Belanja pemprov dinilai dapat menjadi peluang yang besar untuk pelaku UKM tersebut.
Sebelumnya, PT Bank DKI mencatatkan sebanyak 50 persen dari total debitur segmen usaha kecil dan menengah (UKM) perseroan yang terdampak COVID-19 telah mengajukan keringanan kredit atau restrukturisasi.
BACA JUGA: Polisi Ungkap Peran Oknum Satpol PP Bobol ATM Bank DKI
Bank DKI menyebutkan pandemi COVID-19 yang memberikan dampak signifikan pada segmen UKM dikhawatirkan akan mengganggu kemampuan bayar debitur, sehingga akan mengakibatkan kenaikan kredit bermasalah.
Namun dengan adanya relaksasi yang telah diberlakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan sangat membantu bank sehingga peningkatan kredit bermasalah dapat lebih ditekan.
Karena itu, Bank DKI mengembangkan platform khusus bagi UKM bernama E-Order demi memfasilitasi sekitar 50 persen UKM yang mengajukan relaksasi yang ternyata tidak terhubung ke digital.
Adapun berdasarkan laporan publikasi perseroan per Maret 2020, kredit yang disalurkan perseroan adalah sebesar Rp26,47 triliun, 3,16 persen dari total kredit tersebut disalurkan kepada debitur segmen UKM. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil