Rizal Ramli: '98 Gak Ada Sentimen SARA, Hari Ini Kuat Sekali

Rabu, 05 September 2018 – 10:30 WIB
Rizal Ramli. Foto: dok.Jawapos

jpnn.com - Bekas Menko Maritim Rizal Ramli menilai kondisi negeri saat ini sudah gawat. Bahkan, jika pemerintah tak segera berbuat sesuatu, krisis ekonomi yang lebih parah dari 1998 bisa terjadi.

RR mengungkapkan, potensi terjadinya krisis yang lebih parah dari '98 itu sangat besar. Pasalnya, ekonomi negara sekarang lebih buruk daripada saat itu.

BACA JUGA: Venezuela: Dulu Negara Terkaya, Kini Ditinggal Warganya

"(1998) Kita eksportir oil nyaris di atas 1 juta barrel. Banyak capacity, coklat, karet dan lain-lain. Begitu rupiah anjlok ke Rp 15.000 lonjakan ekspor besar sekali. Petani, eksportir di luar Jawa senang justru. Tapi hari ini kita tidak punya bantalan lagi. Artinya, nggak punya tabungan," ungkap Rizal dalam talkshow Sapa Indonesia Malam dengan tema "Rupiah Tembus ke Level 14.800" di Kompas TV, Selasa (4/9) malam.

Saat ini, lanjut RR, rupiah yang anjlok ke angka nyaris Rp 15.000 per dolar AS tidak berdampak sama sekali terhadap ekspor. "Bahkan dugaan kami sampai Rp 17.000 pun nggak ada dampaknya," ucapnya.

BACA JUGA: RR Sebut Tokoh Satu Ini di Belakang Kesuksesan Asian Games

Kondisi tersebut, tambah RR, sangat berbahaya. Apalagi, jika dimasukkan dengan faktor sosial.

"Dulu itu semangat anti SARA nggak ada. Hari ini SARA kuat sekali. Nah, kalau tiga faktor ini bergabung bisa terjadi sesuatu," demikian RR. (lov/rmol)

BACA JUGA: Krisis Ekonomi Rasa Perang Sipil di Venezuela

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rizal Ramli: Kirim Aktivis Pro-Jokowi Kalau Memang Jagoan


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler