Rizal Ramli: Demokrat Tidak akan Peroleh Suara di Atas 20%

Selasa, 03 Maret 2009 – 06:17 WIB
Foto: Raka Denny/Jawa Pos
JAKARTA - Blok ''P'' (Perubahan) siap menghadang pencalonan blok ''S'' (SBY) sebagai capres pada Pemilu 2009Bakal capres Rizal Ramli, salah seorang penggagas blok alternatif itu, yakin Partai Demokrat sebagai partai utama blok ''S'' akan sulit mendapatkan mitra koalisi untuk mengajukan calon incumbent tersebut.

Menurut dia, Demokrat akan ditinggal oleh partai-partai lain jika Kalla benar-benar maju sebagai capres

BACA JUGA: Indonesia-Malaysia Tingkatkan Kerjasama

Partai-partai yang selama ini bergabung dalam koalisi, kata Rizal, nanti lebih memilih Kalla ketimbang SBY
''Blok 'J' (JK, Red) yang disokong Golkar itu lebih agresif dan lebih punya jaringan,'' ujarnya di Rumah Perubahan, Jakarta, Senin (2/3).

Dia optimistis, jika kondisi tersebut terjadi, capres dari blok ''P'' akan menjadi capres ketiga di luar blok ''J'' dan blok ''M'' (Mega)

BACA JUGA: WIEF, Tandatangani MoU

''Yang jelas, blok 'S' tidak boleh dilanjutkan lagi, itulah tujuan dibentuknya blok perubahan ini,'' tegasnya.

Selain itu, mantan Menko Perekonomian era Gus Dur tersebut memperkirakan, Demokrat sebagai partai pengusung tidak akan mendapat suara di atas 20 persen seperti yang disyaratkan UU Pilpres untuk pengajuan capres
''Partai penguasa itu di daerah sudah tidak mendapat dukungan,'' ujarnya.

Karena itu, Rizal merasa geli atas iklan terakhir yang dikeluarkan Demokrat di sejumlah media

BACA JUGA: Perdagangan Indonesia-Maroko Naik 25 %

''Mereka ngomong 'lanjutkan', apanya yang dilanjutkan? Pendidikan mahal? Kesehatan mahal? Atau apanya?'' ungkapnya.

Sebanyak 12 partai politik pada Rabu (25/2) memang telah mendeklarasikan blok alternatif yang diberi nama Blok PerubahanDi dalamnya, antara lain, Partai Bintang Reformasi (PBR), Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN), Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU), Partai Matahari Bangsa (PMB), Partai Hanura, Partai Kasih Demokrasi Indonesia, Partai Benteng Kerakyatan Indonesia, Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia, Partai Kedaulatan, Partai Sarikat Indonesia, dan Partai Pelopor.

Menanggapi hal itu, di tempat terpisah, Ketua DPP Partai Demokrat Bidang Politik Anas Urbaningrum menanggapi biasa sajaDia yakin, sinyalemen Demokrat akan ditinggalkan partai lain untuk berkoalisi tak akan terjadi''Kami tentu tidak ingin kesepian, sehingga komunikasi juga terus dilakukan (dengan partai lain)Jangan dikira kami tidak melakukannya,'' ujarnya tenang.

Dia juga tidak mau menanggapi terlalu jauh terkait istilah blok ''S'', blok ''M'', blok ''J'', atau blok ''P'' yang belakangan ramai disebut-sebut''Blok-blok itu masih imajinerYakinlah, belum ada yang konkret untuk memberangkatkan capres siapa pun,'' tegasnya(dyn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Empat Anggota DPR Akui Terima MTC


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler