jpnn.com, JAKARTA - Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli bertanya, kira-kira berani tidak Presiden Jokowi menghentikan ambisi membangun Ibu Kota Baru, di Kalimantan Timur.
Pertanyaan tersebut terselip dalam cuitan mantan Menteri Keuangan Indonesia ke-23 itu, di akun Twitternya, Sabtu (21/3). Cuitan tersebut merespons kicauan bekas Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu.
BACA JUGA: Rizal Ramli: Ekonomi Indonesia Sudah Lesu Sebelum Ada Wabah Corona
"Habibie luar biasa, passion dan egonya N-259 (250-red) beliau korbankan demi tujuan bersama. JempolanJempolan. Sehabis itu, RR bantu sehatkan IPTN, restrukturisasi utang, perbaiki manajemen, transformasi jadi DI. Kira2 @jokowi berani menghentikan Ibukota baru ndak ya, wong APBN aja ngos2an?," tulis @RamliRizal.
Cuitan ekonom yang juga dikenal dengan inisial RR, tersebut merespons postingan Said Didu tentang sosok BJ Habibie ketika menghadapi krisis ekonomi pada 1998 silam.
BACA JUGA: Mendagri Tito Laksanakan Perintah Presiden, Menyiapkan Ribuan Kamar
"Saat Pak Habibie menghadapi pilihan 1998 apakah menyelamatkan bangsa dan rakyat atau menyelamatkan "ambisinya" lanjutkan prosuksi pesawat yang sudah dirintis puluhan tahun - beliau memilih selamatkan keuangan negara dengan "membunuh" industri strategis, termasuk hentikan produksi N-250," tulis @msaid_didu.
Diketahui, rencana memindahkan ibu kota negara dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur, menjadi prioritas Jokowi di periode keduanya.
BACA JUGA: Corona Makin Ngeri, Hari-hari Paling Sulit Akan Segera Datang
Sejak dicuatkan oleh Jokowi, gagasan ini sempat menjadi pro kontra karena anggaran yang dibutuhkan hampir Rp500 triliun. (fat/jpnn)
Relakan 25 Persen Gaji Untuk Wabah Corona:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam