Rizal Ramli Nilai Penggunaan Dana Pendidikan Tidak Jelas

Kamis, 27 Oktober 2016 – 23:02 WIB

jpnn.com - JAKARTA – Tokoh nasional Rizal Ramli mengatakan, pemerintah harus memprioritaskan kemajuan dunia pendidikan. Sebab, ekonom senior ini mengatakan, generasi muda yang berkualitas akan membawa masa depan bangsa yang cerah.  

Rizal menyatakan, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan pemerintah untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas sehingga mampu mencetak generasi muda yang unggul. Pertama, ujar Rizal, kesejahteraan tenaga pendidik atau guru harus ditingkatkan. 

BACA JUGA: Full Day School Berlaku, PR Bakal Ditiadakan

Sebab, kata dia, hingga kini masih banyak guru yang berpenghasilan di bawah upah minimum. Bahkan,  ada beberapa guru di daerah masih berstatus tenaga kontrak.  

Jika para guru sudah sejahtera maka mereka akan lebih fokus untuk memberikan materi pelajaran kepada para siswa. 

BACA JUGA: 136 Guru SD Berprestasi Studi Banding ke Australia

“Karena masalah internal, termasuk urusan ekonominya sudah selesai,” kata Rizal saat diskusi kebangsaan di Universitas Negeri Jakarta, Kamis (27/10).

Rizal menambahkan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan harus memperbanyak program kompetisi antarsiswa dan tenaga pendidik. Hal ini menjadi sangat penting supaya ada motivasi dan berani berkompetisi. 

BACA JUGA: UIN Jakarta Tagih Janji Fadel Muhammad

Mungkin, kata dia, bisa diperbanyak program cerdas cermat di kalangan siswa dan juga guru. “Ini untuk memberikan stimulan bagi mereka agar lebih kreatif, berani adu ide dan pemikiran,” ujarnya.

Kedua, Rizal menambahkan, pemerintah juga harus memperbanyak sekolah-sekolah kejuruan. Rizal  mencontohkan Jerman, Skandinavia, dan Swiss bisa menjadi negara maju, karena sejak dini para siswa-siswinya sudah diberikan pendidikan kejuruan sesuai dengan minatnya. 

“Lalu, diikuti dengan Singapura di era Lee Kuan Yeu, di mana anak didik di sana harus melalui politeknik,” tutur pendiri lembaga think thank Econit itu.

Ketiga, sambung Rizal, pendidikan toleransi beragama dan menghargai perbedaan suku dan ras harus ditingkatkan.  

“Perbedaan budaya dan agama adalah kekayaan kita. Nah, itu harus ditingkatkan. Bukankah semboyan kita adalah bhineka tunggal ika,” tegas Rizal.

Ia meyakini  pemerintah mampu mewujudkan pendidikan berkualitas jika anggaran pendidikan Rp 440 trilun atau 20 persen dari nilai APBN dapat dipergunakan dengan baik dan benar. 

“Ini kan penyakitnya adalah penggunaan dana pendidikan selama ini masih tidak jelas. Tapi, saya yakin Pak Presiden Jokowi bisa mengatasi itu. Karena dia (jokowi) masih memiliki komitmen untuk memajukan bangsa,” pungkas Rizal. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 2 Tahun Jokowi-JK, Kemendikbud Galakkan Program Prioritas dan Tepat Sasaran


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler